PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Kabar gembira bagi pencinta marga satwa, khususnya orangutan. Untuk kesekian kalinya, PT SSMS bersama Yayasan BOS akan kembali memindahkan 3 orangutan yang selama ini menjalani rehabilitasi di Pusat Rehabilitasi Orangutan, Nyaru Menteng, Kota Palangka Raya ke Pulau Badak Kecil, sebuah pulau suaka berhutan di Gugusan Pulau Salat, Kabupaten Pulang Pisau, Provinsi Kalimantan Tengah.
Sebagaimana dikutif dari laman resmi Pemko Palangka Raya, ketiga orangutan yang dipindahkan semuanya betina yang usianya sekitar antara 13-17 tahun. Mereka adalah Dilla, Mawas, dan Jeliva yang telah bertahun-tahun menjalani proses rehabilitasi di Nyaru Menteng, namun dinilai tidak berhasil mengembangkan keterampilan dan perilaku alami yang dibutuhkan untuk hidup di alam liar.
Di sisi lain kondisi kesehatan yang baik membuat mereka dinilai siap untuk hidup di lingkungan yang mirip habitat alami di pulau suaka.
Tim dari Nyaru Menteng sepenuhnya sadar bahwa upaya pemindahan di tengah suasana pandemi seperti saat ini adalah sebuah misi yang berbeda dari biasanya.
Risiko penyebaran virus COVID-19 baik kepada staf maupun orang utan selalu mengintai. Oleh karena itu, BOS Foundation telah menyiapkan protokol pelaksanaan kegiatan yang disusun khusus untuk pemindahan orang utan keluar pusat rehabilitasi, termasuk tes COVID-19 kepada orangutan saat di masa karantina sebelum pemindahan.
Handi Nasoka, Plt Kepala Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Kalimantan Tengah menyatakan kegiatan pelestarian orangutan dan habitatnya harus tetap berjalan.
“Kami sadar kondisi pandemi ini menyulitkan teman-teman melaksanakan kegiatan penyelamatan dan rehabilitasi orang utan, namun upaya konservasi harus terus berjalan, dan karenanya kami sangat mengapresiasi upaya teman-teman dari Yayasan BOS yang telah menyiapkan protokol khusus untuk melanjutkan operasi di bawah kondisi pandemi seperti ini. Saya yakin pemindahan orangutan ke Pulau Badak Kecil di Salat akan berjalan lancar,” katanya.
Sementara itu Vallauthan Sbraminam, Direktur Utama PT Sawit Sumbermas Sarana Tbk mengatakan perusahaan telah bekerja sama dengan sangat erat dengan Yayasan BOS untuk mendukung upaya pelestarian orangutan dan habitatnya, terutama dalam pengelolaan pulau suaka dan pra-pelepasliaran sebagai bagian dari proses rehabilitasi mereka.
“Dalam kondisi bisnis yang cukup bergejolak, kami tetap mengupayakan komitmen kami terhadap keseimbangan kelestarian lingkungan dan makhluk hidup. Kami percaya, bahkan di tengah kondisi pandemi seperti saat ini, kita bisa melaksanakan kegiatan konservasi orangutan dan habitatnya,” sebutnya.
Jamartin Sihite, CEO Yayasan BOS mengatakan setelah pemindahan tiga ekor orangutan ini, maka total orangutan yang ada di Pulau Badak Kecil akan menjadi 10 individu.
Di sini mereka mendapat kesempatan untuk hidup di lingkungan yang serupa dengan hutan alami, namun dengan keamanan yang terjaga yang disediakan oleh tim teknisi dan dokter hewan yang bertugas. (fer)