Palangka Raya, JurnalBorneo.co.id – Ketua Majelis Pekerja Harian Resor GKE Palangka Raya Hulu, Pdt. Agustinus Bamonturu, MTh mengharapkan seluruh penatua dan diakon Majelis Jemaat GKE Victoria periode 2023-2028 agar meningkatkan kebersamaan dalam melaksanakan tugasnya termasuk bekerja sama dengan Pendeta.
“Dengan bekerja sama kita dapat saling membantu dan saling mengisi karena sejatinya kita tidak dapat melakukan pelayanan sendiri-sendiri tanpa menghiraukan apa yang dikerjakan oleh pejabat gereja yang lainnya,” kata Pdt. Agustinus di Palangka Raya, Minggu (22/1/2023) pagi.
Hal tersebut disampaikannya saat memimpin ibadah Minggu dan pentahbisan 116 orang penatua dan diakon Majelis Jemaat GKE Victoria periode 2023-2028 yang berada di jalan Kencana IV Kota Palangka Raya.
Turut mendampingi Pdt. Agustinus yakni Ketua MPH Majelis Jemaat GKE Victoria, Pdt. Esther Puput Kalpikasari,STh juga Pdt. Gelora Edison Barus, MTh dan Pdt. Sri Angellyna Saduri, MTh dan dihadiri ratusan jemaat setempat.
Menurutnya panggilan untuk melayani pekerjaan Tuhan melalui jabatan penatua dan diakon memiliki banyak tantangan, diantaranya kepribadian, pekerjaan, keluarga, kolega, kondisi sosial ekonomi dan keterlibatan dalam politik.
Untuk menghadapi tantangan-tangan itu maka setiap pelayan Tuhan memerlukan hikmat dan kearifan dari Tuhan karena itu berdoalah meminta penyertaan Tuhan dalam melaksanakan tugasnya sebagaimana yang dilakukan oleh rasul Paulus.
Dia mengingatkan seluruh penatua dan diakon agar hendaknya lebih takut kepada Allah dari pada kepada manusia, (bukan sekedar menyenangkan hati manusia). Oleh karenanya para penatua dan diakon diminta berani mengatakan benar kalau benar, begitu juga katakan salah jika salah atau keliru.
Namun dalam penyampaiannya, harus dilakukan dengan cara lemah lembut, tidak menyakiti dan tidak menghakimi. Artinya dilakukan dengan cara merangkul bukannya memukul.
“Kita diingatkan bahwa tugas pelayanan penatua dan diakon bukanlah tugas yang melekat pada diri kita sendiri tapi merupakan tugas yang diberikan oleh Allah. Kita harus yakin sang tuan gereja itu sendirilah yang akan memampukan kita dan memberikan pendampingan kepada kita untuk melakukan hal-hal yang baik,” ucapnya.
Kepada para jemaat, dia meminta agar menghargai, menghormati dan mensyukuri pelayanan dan pengabdian yang dilakukan oleh seluruh penatua dan diakon.
Dalam Tata Gereja GKE, Bab VIII Pasal 27 ayat (1) dan 28 ayat (1) disebutkan penatua dan diakon adalah jabatan gerejawi yang bersifat sukarela, yang diberikan oleh gereja dalam bentuk pengutusan kepada seseorang yang menerima panggilan Tuhan dan diteguhkan melalui pentahbisan.
“Dari deskripsi tersebut, penatua dan diakon memiliki peran dan fungsi yang penting dalam jemaat. Mereka mendapat karunia Tuhan untuk menyelenggarakan dan memimpin semua kegiatan dalam jemaat karenanya mereka harus dihargai, dihormati dan disyukuri oleh semua anggota jemaat termasuk keluarganya,” sebutnya. (fer_rgg)