Pentingnya mengetahui pengaruh Gadget terhadap perkembangan anak usia dini. Gadget adalah sebuah perangkat elektronik yang kecil dimana fungsi nya mempraktiskan segala hal yang berhubungan dengan urusan manusia, salah satunya bisa berkomunikasi dengan yang lain, Karena itu sebuah perangkat teknologi merupakan media pembelajaran yang sangat efektif bagi kreatifitas anak jika pemanfaatannya di imbangi dengan interaksi sosial di lingkungan nya.
Pengguna teknologi tidak mengenal usia.
Pengguna teknologi ini dimulai dari anak-anak remaja sampai dewasa, dan mereka memahami atau mudah beradaptasi dengan teknologi dengan cepat, namun apa yang terjadi jika pengguna teknologi ini (Gadget) di pakai oleh anak usia dini.
Gadget memang memiliki dampak positif, yang di mana dia bisa mudah mengakses pembelajaran yang mudah, membantu anak dari segi permainan dia bisa mengelola strategi dalam game, menjadi kritis, dan meningkatkan kemampuan otak kanan pada anak usia. Tetapi hal ini memiliki efek samping yang buruk karena dapat merusak jaringan syaraf dan otak anak bila terlalu sering menggunakan Gadget yang memiliki radiasi cukup kuat.
Selain itu dampak yang paling berefek terhadap anak adalah menurunnya daya aktif anak dan kemampuan anak dalam untuk berinteraksi dengan orang lain di sekitar nya, yang artinya anak lebih suka menyendiri dengan Gadget nya karena merasa nyaman bersama Gadget. Sehingga menimbulkan sikap menyendiri atau individualis pada anak dan kurang nya berbicara atau sikap peduli terhadap sesama, baik terhadap teman, dan orang lain hingga orang tua.
Maka dari itu orang tua harus menjaga anak nya dari pemakaian waktu menggunakan gadget, agar tak berlebihan meski memberikan gadget nya pada anak usia dini karena susah dalam menjaga nya, salah satunya suka rewel atau menangis maka tidak sedikit jika ibu-ibu lebih memberikan gadget nya kepada anaknya.
Oleh karena itu bagi kita, perlunya pemahaman mengenai pengaruh gadget terutama bagi orangtua, agar anaknya dapat dibatasi penggunaannya dan daya kembang anak dapat berkembang dengan baik dan menjadi anak yang aktif, cerdas, dan interaktif terhadap orang lain. ***
(Oleh : Ahmad Zul Khairi
Mahasiswa IAIN Palangkaraya Jurusan Komunikasi Penyiaran Islam)