KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Masyarakat perlu memerhatikan sejumlah hal saat ingin menyatakan pendapat di media digital, guna mencegah hal yang dapat merugikan, baik bagi diri sendiri maupun orang lain.
Untuk itu, ada beberapa tips yang dapat masyarakat ikuti saat hendak menyatakan pendapatnya di media digital, kata Narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Ratyuhono Linggar, Kamis.
“Salah satunya adalah menghindari opini yang dapat menyulut perpecahan, yang sifatnya provokatif. Dalam hal ini perhatikan norma, saling menghormati dan toleransi,” katanya yang merupakan seorang dosen tersebut.
Kemudian mengetahui isu secara detail termasuk data, yakni dengan mengeceknya lagi di berbagai media atau sumber lainnya, serta memikirkan kembali pendapat karena media digital sangatlah terbuka, sehingga perlu diperhatikan sensitivitas isu maupun perasaan orang lain.
Selanjutnya menyampaikannya dengan sopan dan santun dengan mempertimbangkan budaya maupun kearifan lokal, serta memerhatikan peraturan pemerintah dengan memastikan pendapat tidak berisiko melanggar peraturan yang berlaku.
“Maka prinsip kehidupan sebagai manusia, ada atau tidaknya peraturan, tetaplah saling menghormati, menjaga perasaan, toleransi, serta mematuhi norma sosial,” ungkapnya.
Ia pun mengingatkan konsep hak kebebasan berpendapat, yakni hak selalu berkolerasi dengan kewajiban sebagai bentuk keseimbangan, pendapat yang diberikan harus dapat dipertanggungjawabkan, serta lainnya.
Adapun cara menyampaikan kepada publik di era digital dapat dilakukan melalui berbagai media sosial, seperti Youtube, Facebook, Instagram, Twitter dan lainnya.
“Semua ini penting untuk bisa kita pahami, mengingat di masa pandemi terjadi pergeseran media berpendapat yakni berupa teknologi digital,” terangnya.
Sementara itu dalam webinar ini, turut menjadi narasumber lainnya, yakni seorang tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Mentaya Hilir Utara Titi Ari Wiganti membahas tentang keamanan digital, tenaga pendidik di SMA Negeri 1 Samuda Siti Rachmah membahas kecakapan digital, serta seorang news presenter TVRI Bara Zulfa membahas tentang budaya digital. (antara/fer)