PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Wakil Ketua I Komisi C DPRD Palangka Raya, Ruselita, mendorong peran pos pelayanan terpadu (Posyandu) yang ada di kota setempat. Terutama para kader-kadernya, untuk lebih maksimal membantu pemerintah dalam mencegah serta menekan angka stunting.
“Posyandu ini menjadi wadah strategis dalam mendukung peningkatan gizi anak. Tak kalah penting, peran kader-kader dalam penyelengaraan posyandu sangat berpengaruh dalam mencegah serta menekan angka stunting,” ungkap Ruselita di Palangka Raya, Kamis (8/6/2023).
Sejatinya menurut srikandi DPRD Palangka Raya ini, posyandu merupakan garda terdepan atau ujung tombak pemerintah dalam pencegahan stunting, karena kader posyandu dapat melihat langsung kondisi balita setiap bulannya.
“Terutama melalui sejumlah program yang dijalankan, maka posyandu dapat meningkatkan edukasi dalam pencegahan tubuh pendek atau stunting pada anak,” ujarnya menambahkan.
Lebih lanjut Ruselita menyebutkan, peran kader dalam penyelenggaraan posyandu sangat besar karena selain menjadi pemberi isu kesehatan pada masyarakat, juga sebagai penggerak masyarakat untuk datang ke posyandu guna melaksanakan perilaku hidup bersih dan sehat.
“Sementara dalam perannya untuk mencegah stunting, kader posyandu dapat memberikan penyuluhan dan konseling kesehatan gizi. Tujuannya untuk meningkatkan kesadaran dan pengetahuan seorang ibu agar terjadi perubahan perilaku yang lebih baik,” terangnya.
Selebihnya Ruselita mengimbau masyarakat, terutama para orangtua untuk dapat secara rutin membawa anaknya ke posyandu. Apabila bisa memanfaatkan keberadaan posyandu dengan baik, maka si anak tidak akan kurang gizi dan tidak mengalami stunting. (im/red)