Palangka Raya–jurnalborneo.co.id
Plt Sekretaris Daerah H. M Katma F Dirun membuka Seminar dan Launching Program Wakaf Uang, di Ruang Betang Hapakat, Gedung Kantor Perwakilan Bank Indonesia (KPw BI) Kalteng, Kamis (13/3/2025).
Saat membacakan sambutan Gubernur, Katma mengatakan kegiatan ini adalah langkah strategis untuk meningkatkan pemahaman masyarakat mengenai wakaf uang dan ekonomi syariah.
“Seperti kita ketahui, masyarakat belum terlalu mengenal Wakaf Uang. Kebanyakan tahunya masih Wakaf berupa harta benda seperti tanah dan bangunan. Potensi Wakaf Uang sangatlah besar dalam upaya membangun kesejahteraan umat, baik mengurangi kemiskinan, meningkatkan kesehatan, maupun pendidikan,” ujarnya.
Sekda juga mengatakan, Pemprov Kalteng menyambut baik hadirnya Lembaga Wakaf Uang Yayasan Mutiara Tarbiyah sebagai lembaga wakaf uang pertama di Kalteng, yang telah diakui oleh Badan Wakaf Indonesia RI.
“Lembaga ini hendaknya mengelola wakaf uang dari masyarakat secara amanah dan transparan, serta dapat menjadi contoh bagi lembaga-lembaga wakaf uang lainnya yang akan dibentuk di Kalimantan Tengah. Dengan pengelolaan wakaf uang yang efektif dan berkelanjutan, saya yakin, InsyaAllah, kita dapat bersama-sama memajukan pembangunan di segala bidang dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kalimantan Tengah,” imbuhnya.
Pada kesempatan itu, Sekda mengajak seluruh elemen di Kalteng untuk bersama-sama bersinergi dan berkolaborasi, mendukung Visi dan Misi pembangunan Kalteng Berkah Kalteng Maju serta ASTA CITA Presiden Prabowo Subianto.
“Secara khusus, kepada Kantor Perwakilan BI, saya berharap kerja sama dan koordinasi kita ke depan makin solid, terutama untuk mendorong pertumbuhan perekonomian daerah, pengendalian inflasi, dan pengembangan UMKM di Bumi Tambun Bungai,” tukasnya.
Sementara itu Kepala KPw BI Kalteng Yuliansah Andrias menyampaikan, ekonomi keuangan syariah di Indonesia memiliki peranan yang sangat penting dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional, terutama pertumbuhan ekonomi daerah Kalteng.
“Data yang kami miliki tahun lalu, menunjukkan bahwa survei terkait literasi ekonomi dan keuangan syariah berada di angka 2,8 dari skala 5. Ini menjadi tantangan dan peluang bagi kita semua untuk meningkatkan literasi keuangan dan ekonomi syariah, terutama di Kalimantan Tengah,” tuturnya.
Ia menjelaskan, seminar ini adalah salah satu upaya dalam meningkatkan literasi keuangan dan ekonomi syariah. “Bank Indonesia memiliki tanggung jawab dan komitmen untuk turut serta mengembangkan pembangunan keuangan dan ekonomi syariah melalui tiga strategi, yakni mendukung dari sisi penguatan di ekosistem halal produknya; ekosistem pariwisata ramah muslim; dan penguatan literasinya,” tukasnya.
Turut hadir Ketua Badan Wakaf Indonesia (BWI) Kalteng, Ketua II Masyarakat Ekonomi Syariah (MES) Kalteng, Pimpinan Yayasan Mutiara Tarbiyah, yang mewakili Rektor Perguruan Tinggi, yang mewakili Kepala Perangkat Daerah Lingkup Prov Kalteng, serta Mahasiswa dan Mahasiswi se-Kota Palangka Raya.(red)