Seruyan, jurnalborneo.co.id —Melimpahnya produksi ikan di Kabupaten Seruyan diharapkan dengan metode pengolahan yang tepat akan menarik minat anak untuk mengkonsumsinya. Maka hal ini akan mampu menurunkan angka stunting di Kabupaten Seruyan dengan data SSGI 2022 berada pada 34,7 persen.
Hal ini diungkapkan Wakil Bupati Seruyan Dr(c). Hj. Iswanti, S.E, M.M saat menerima kunjungan kerja/audiensi direktur Bina Ketahanan Remaja (HANREM) BKKBN dr. Victor Palimbong, Konsultan BKKBN Dr. dr. Riyo Kristian Utomo, Mh.Kes di ruang pertemuan kantor Bupati Seruyan, Sabtu (25/3/23)
Turut hadir dalam audiensi ini Pj. Bupati Kotawaringin Barat Anang Dirjo, Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalteng dr. Jeanny J. Winokan, MAP, dan DP3APPKB, Kadis Kesehatan Kab. Seruyan, Kadis P3AP2KB Kab. Seruyan serta undangan lainya.
Menanggapi tingginya angka stunting di Kabupaten seruyan dr.Viktor mengharapkan agar berikutkan proses survei yang dilaksanakan Poltekes sekitar bulan Juli untuk mengetahui data stunting agar dilakukan pendampingan dari pihak pemerintah kabupaten. Hal ini dilakukan untuk menghindari terjadinya kesalahan dalam pengukuran dan sebagainya.
Sementara itu dalam kesempatan yang sama Pj. Bupati Kobar mengatakan “Sebagai upaya pencegahan stunting asupan gizi pada ibu hamil dan bayi dibawah dua tahun (Baduta) harus selalu terpenuhi, dan melalui audiensi ini diharapkan BKKBN dapat memberikan masukan terhadap segala hal yang berkaitan dengan upaya percepatan penurunan stunting”.
Pada kesempatan ini dr. Jeanny menyampaikan ucapan terimakasih kepada Ibu wakil Bupati Seruya dan Pj.Bupati Kobar yang telah berkenan menerima kedatangan tim dari BKKBN, dan diharapkan melalui pertemuan ini akan mampu memperkuat program Bangga Kencana dan Percepatan Penurunan Stunting di Kab. Seruyan dan Kab. Kotawaringin Barat. (red)