PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Manajemen PT. Berkala Maju Bersama (BMB) menegaskan keberadaan anggota TNI di perusahaan PT BMB untuk melatih dan membina security.
Hal ini disampaikan Asisten Sustainablity PT BMB Sumardie, Rabu (2/11/2022, di Palangka Raya.
Sumardie menambahkan, tujuan mereka tidak lain yakni untuk melatih security, agar berkualitas dalam menjalankan protokol kerjanya sebagai garda terdepan pengamanan perusahaan.
Menurut Sumardie, pihak PT. BMB mengacu pada Perkapolri Nomor 4 tahun 2020 tentang standar dari security.
“Karena berdasarkan acuan itu, maka harus ada pembinaan. Semuanya bisa tercapai, makanya kita melakukan pembinaan sejak awal,” ujar Sumardie.
Dia mengatakan, jika berbicara soal skill, security di PT BMB masih sangat minim. Karena mereka tidak mendapatkan pelatihan khusus. Bahkan SDM mereka terkait bagaimana bersikap, melakukan pelayanan sangat minim dan juga kesiapan jiwa terkait keberanian untuk bertindak pun sangat minim.
“Kami meminta bantuan personil TNI untuk melakukan pembinaan terhadap security agar mereka bisa menjadi security yang sebenarnya. Kami juga sudah melakukan seleksi dari beberapa orang security, dimana itu akan kami akan persiapkan jelang berakhirnya kontrak dengan ormas,” jelas Sumardie.
Dijelaskannya, security yang kini bekerja di PT BMB merupakan orang-orang dari ormas, dan tentu hal itu tidak sesuai dengan Perkapolri Nomor 4 tersebut.
“Makanya kami mulai mempersiapkan segala pembinaan, sertifikasi pelatihan untuk garda pertamanya, mana yang tidak terbentur dengan usia, kesehatan dan lainnya sudah kami eleksi,” katanya.
Nantinya jika para security itu masih mau bekerja di perusahaan BMB bukan sebagai security, pihaknya menegaskan siap memberikan ruang ditempat lain. Karena pihak BMB tidak pernah mem-PHK karyawan.
“Kami tawarkan untuk menempati posisi lain sepanjang mereka mau bekerja sesuai dengan aturan kami,” kata Sumardie.
Sumardie menambahkan bahwa kini personil TNI yang melaksanakan pelatihan terhadap para security di perusahaan BMB saat ini sudah ditarik keluar dari perusahaan. Hal ini dikarenakan ada pihak yang keberatan terhadap keberadaan personil TNI di perusahaan.
“Memang kami sangat menyayangkan, tapi kami juga sangat menghormati keputusan insitusi pihak TNI akan hal itu. Karena supaya menjaga marwah dari TNI tersebut. Kami juga mengucapkan terimakasih karena sudah melakukan pelatihan terhadap anggota security kami, dan kami sangat mengapresiasi atas bantuan mereka mendidik security,” ujarnya. (ari)