BUNTOK, jurnalborneo.co.id — Ratusan petani di Desa Tabak Kanilan Kecamatan Gunung Bintang Awai Kabupaten Barito Selatan, selama empat tahun ini, mengalami gagal panen. Sawah selalu tergenang air ketika musim hujan tiba dan genangan air berkepanjangan, sehingga merusak padi yang ditanam.
Hal ini diungkapkan, Akiptan, salah satu Petugas Penyuluh Lapangan (PPL) Desa Tabak, Sabtu (24/9/22).
Dikatakan Akiptan, masyarakat sudah beberapa kali meminta perhatian pemerintah daerah guna membenahi saluran irigasi di wilayah setempat, agar bisa mengatur debit air, sehingga tidak lama mengenangi sawah petani. Namun ucap Akiptan, belum ada respon dan tindaklanjut hingga saat ini.
Karena itu pihaknya berharap agar wakil rakyat Dapil IV pemilihan DAS Barito khususnya yang membidangi hal tersebut dapat turun ke lokasi atau mendesak pemerintah daerah setempat agar memperbaiki drainase di wilayah tersebut.
Warga sudah sering mengharapkan adanya perhatian pemkeb setempat, namun belum ada respon.
“Kami harapkan wakil rakyat DAS Barito bisa bersama-sama kami menyampaikan hal ini, kalau perlu turun lapangan mengecek lokasi, kalau mau melihat langsung kondisi lahan pertanian masyarakat,” harapnya.
Dikatakan, Akiptan kalau kondisi genangan air terus terjadi setiap tahun, dikuatirkan masyarakat akan kekurangan bahan pangan khususnya beras dan sayur-sayuran, karena selalu gagal panen.
Sementara itu Ketua Komisi II membidangi pertanian yang juga asal Pemilihan DAS Barito Haji Achmad Rasyid mengucapkan terimakasih atas informasi dan juga aspirasi masyarakat setempat.
Dimana informasi ini juga akan coba di teruskan ke pihak-pihak terkait sesuai mekanisme yang ada.
“Terimakasih atas informasi dan aspirasi yang disampaikan. Kami juga mendorong agar pemkab setempat melalui intansi teknis dapat menindaklanjuti apa yang menjadi harapan masyarakat, khusus perbaikan saluran drainase, agar bisa berfungsi maksimal mengatur debit air di wilayah tersebut,” ucap Rasyid.
Legislator Fraksi Gerindra yang juga mantan Ketua DPRD Barsel ini, berharap agar instansi teknis dapat turun ke lokasi guna menginvetarisasi persoalan dilapangan sehingga bisa dicarikan cara penanganan. Agar lahan pertanian masyarakat setempat bisa kembali menghasilkan sesuai harapan.
Diharapkan Pemkab Barsel tidak hanya memperbaiki drainase saja. Tapi juga bisa membantu bibit Padi unggul, serta memberikan bantuan pupuk murah atau bersubsidi serta bantuan bibit sayuran, bibit buah-buahan dan lainya, guna memacu pemulihan ekonomi masyarakat setempat, harapnya.
Ditambahkan Rasyid, bahwa berkaitan informasi tersebut, pihaknya juga akan mencoba mengagendakan juga turun langsung ke lokasi.
“Kita usahakan peninjauan lapangan melihat luasan persawahan tersebut, terkait dengan kewenangan apakah kabupaten atau provinsi dan akan kita koordinasikan dengan Pemkab Barsel, yang jelas akan kita sikapi,” ucapnya.
Disampaikan, bahwa untuk cek lapangan nanti coba digendakan bersama di dewan agar bisa melihat lokasi dimaksut dalam waktu dekat.
Rasyid juga mengatakan akan mencoba memperjuangkan agar ada bantuan dari Pemprov Kalteng melalui dinas terkait dalam menyikapi persoalan sawah dan drainase atau hal-hal yang dianggap perlu untuk menunjang kegiatan pertanian di wilayah setempat. (Fan)