Palangka Raya, Jurnalborneo.co.id – Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI) Organisasi Wilayah Kalimantan Tengah (Orwil Kalteng) menggelar webinar nasional tentang lingkungan perairan, Kamis (10/12/2022).
Kegiatan ini dilaksanakan sebagai bagian dari peringatan Hari Pahlawan.
Webinar Kajian Lingkungan yang mengangkat tema “Pengelolaan Daerah Aliran Sungai untuk Tata Air di Kalimantan Tengah” ini menghadirkan Ketua Umum Majelis Pengurus Pusat ICMI Prof Dr Arif Satria SP MSi sebagai keynote speaker dan Ketua II Forum Daerah Aliran Sungai (DAS) Nasional Prof Ir Chay Asdak MSc PhD sebagai narasumber.
Kegiatan yang dimoderatori Wakil Ketua ICMI Orwil Kalteng Prof Dr Sulmin Gumiri MSc ini diisi dengan pengantar diskusi yang disampaikan Ketua Bidang SDA, Kehutanan, dan Lingkungan Hidup ICMI Orwil Kalteng Kamaliah SHut MSi yang juga Dosen Universitas Muhammadiyah Palangka Raya (UMPR).
Ketua Orwil ICMI Kalteng Dr H Kaspinor SE MSi kepada Dayak News mengatakan, webinar ini digelar untuk menyemarakkan peringatan Hari Pahlawan dengan kegiatan yang bermanfaat bagi kemajuan daerah.
“Peringatan Hari Pahlawan tiap 10 November merupakan momentum bagi kita untuk kembali mengingat sejarah perjuangan para pendahulu dalam memperjuangkan kemerdekaan dan kedaulatan Bangsa. Tugas kita sekarang adalah mengisi kemerdekataan itu dengan berbagai karya maupun iden dan pemikiran untuk memajukan bangsa,” kata Kaspinor.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah, Penilitan, dan Pengembangan (Bappeda Litbang) Provinsi Kalteng itu melanjutkan, upaya peningkatan kualitas lingkungan, khususnya perairan yang didiskusikan di webinar ini merupakan salah satu kontribusi anak bangsa dalam mengisi kemerdekaan, sesuai yang dicita-citakan para Founding Father Indonesia.
“Webinar kajian lingkungan perairan ini merupakan wujud kontribusi pemikiran, ide dan gagasan terhadap pemenuhan kebutuhan dasar akan air bersih yang berkualitas,” sebut Alumni Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) ini.
Kaspinor melanjutkan, kebutuhan akan air bersih menjadi prioritas bersama demi keberlanjutan pembangunan jangka panjang dan kesejahteraan masyarakat Kalteng menuju “Indonesia Emas 2045”.
“Kita hadirkan narasumber yang kompeten, yakni peneliti dan cendekiawan pemerhati lingkungan atau akademisi yang secara obyektif dapat memberikan pandangan yang berarti bagi masyarakat, birokrat, dan pemerintah daerah, serta untuk mahasiswa dan dunia usaha. ICMI Kalteng berharap ada nilai edukasi, transformasi pengetahuan, dan kolaborasi untuk menata masa depan Kalteng yang maju dalam pembangunan dan seimbang dengan penataan atau pengelolaan lingkungan secara dinamis,” jelas Wakil Ketua KAHMI Wilayah Kalteng kelahiran Kumai, Kabupaten Kotawaringin Barat itu.
Menurutnya, indikator majunya pembangunan di suatu daerah dapat terlihat dengan makin berkualitas dan terjaganya kelestarian Sumber Daya Air untuk memenuhi berbagai aspek kehidupan.
“Di antaranya, untuk bidang pembangunan ekonomi, industri, transportasi, energi, dan pengembangan ilmu pengetahuan itu sendiri demi kepentingan atau hajat hidup manusia dan seluruh makhluk hidup di alam semesta,” katanya.
Ditambahkan Kaspinor, di wilayah Kalteng terdapat 11 DAS besar dengan berbagai potensi flora dan fauna di sepanjang alirannya. Potensi itu akan memberikan dampak optimal bagi terpenuhinya kebutuhan sosial, ekonomi, energi serta manfaat lainnya jika terkelola dengan baik.
“Kita semua juga harus menyadari bawa kita dapat berkiprah dalam pengelolaan DAS dengan berbagai latar belakang dan sektor yang bisa kita lakukan ke depannya,” tutupnya. (Shah/red)