MUARA TEWEH,
Jurnalborneo.co.id – Menyikapi pelaksanaan pemilu serentak pada tahun 2024 mendatang mendapat respon positif dari organisasi Karang Taruna Kabupaten Barito Utara. Dimana pelaksanaan tersebut sangat efektif dan sudah sangat baik dalam tatanan menuju keadilan Demokrasi pemilu dan pemerintahan.
“Pemilu serentak pada tahun 2024 mendatang, kami dari Karang Taruna Kabupaten Barito Utara mendukung dan menyambut baik langkah tersebut dalam sebuah keefektifan dari Demokrasi dan dari segi sistem pemerintahan juga,” kata Sekretaris Karang Taruna Kabupaten Barito Utara Saleh Purwanto,bSE yang hadir mewakili Ketua, pada sosialisasi pemebentukan badan ad hock tingkat Kecamatan (PPK) dan Kelurahan, Desa (PPS) Pemilu tahun 2024 dan Pengenalan Aplikasi SIAKBA tingkat Kecamatan Teweh Tengah oleh KPU Daerah Barito Utara di Aula Bapedalitbang Barito Utara, Selasa 15 November 2022.
Dijelaskannnya, kenapa menurutnya epektif, karena memang selama ini sesuai pengamatannya bahwa negara Indonesia secara umum memilki sistem pemilu terpanjang dan terpadat di dunia sepanjang periode kurun jabatan politik lima tahunan.
Kenapa demikian, karena setiap masa bulan maupun tahun pada demokrasi pemilu tahun-tahun sebelumnya selalu ada saja pemilu di masing-masing daerah Provinsi, Kabupaten, Kota maupun Desa, Kelurahan. Sehingga tidak jarang sangat berdampak pada stabilitas kondusifitas, keamanan maupun kinerja pemerintahan juga serta perangkat pelaksana maupun perangkat aduan sengketa pemilu.
“Kita tahu bahwa sistem pemilu sebelumnya sangat padat bahkan menurut analisa pemilu Indonesia terpadat di dunia, sehingga berdampak pada stabilitas keamanan dan kondusifitas daerah juga dan selain itu dengan sistem pemilu serentak maka mendorong kita dalam menjalankan roda pemerintahan secara terkosentrasi juga,” papar mantan Presiden BEM STIE Muara Teweh periode 2015-2016 tersebut lagi.
Jelasnya, dimana dengan pemilu serentak akhirnya membuat sistem anggaran pelaksanaan, perangkat pelaksana, keamanan, perangkat penerima sengketa dapat terkonsentrasi secara satu tahun itu sendiri dan sisanya selama empat tahun berikutnya adalah bagaiman konsetrasi pembangunan melaksanakan kinerja pembangunan pengabdian pemerintahan saja lagi.
“Jadi pemilu serentak itu adalah diatur sesuai tahapannya dalam kurun satu tahun pelaksanaannya itu, bukan serta merta semuanya dilaksanakan secara bersamaan. Makanya kita memandang pemilu serentak efektif, secara anggaran, kemanan, dan tata kelola permerintahan juga bahkan nanti dari pemilihan RT, RW, Kepala Desa, Legislatif, Kepala Daerah, pada 2029 sudah bisa serentak pelaksanaannya,” bebernya.
Adapun menanggapi pertanyaan dengan banyaknya korban jiwa pada petugas waktu pemilu 2019 lalu, ia pun membeberkan waktu itu terlalu padatnya pemilih pada suatu TPS dan petugas pelaksana maupun pihak keamanan juga sudah banyak yang tua sehingga kelelahan dengan tempo waktu yang terposir. Namun sekarang pasti pemilihnya dibatasi dengan antara 250 sampai dengan 300 dalam satu TPS dan kalau lebih, akan dibuat dua TPS.
“Jadi pemilu serentak itu sudah suatu formula untuk menuju tatanan demokrasi yang terukur, serta dengan Pileg dan Pilpres duluan tak ada lagi politik balas dendam kalau tak terpilih di Pilkada lalu maju legislatif sehingga bisa menjadi rival kinerja politii akibat kekalahan selama lima tahun ke depan, antara dirinya sebagai Legislatif dan Eksekutif,” tukas SHP panggilan akrabnya yang juga mantan Ketum HMI Persiapan Komisariat Muara Teweh pada 2016-2017 lalu ini. (Shah/red)
Foto: Sekretaris Karang Taruna Barito Utara, Saleh Purwanto, SE (jas hitam) saat berbincang dengan pihak Dosen STIE Muara Teweh di sela kegiatan di Muara Teweh, Selasa (15/11/2022)