Palangka Raya, JurnalBorneo.co.id – Sejumlah atlet dari Kota Palangka Raya, dikabarkan membela kabupaten lain di ajang olahraga bergengsi tingkat Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng). Padahal, selama ini atlet-atelt tersebut telah dibina dengan baik oleh Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kota Palangka Raya.
Sikap tegaspun diambil oleh KONI Kota Palangla Raya, sebagai efek jera terhadap atlet yang tidak disiplin dan mencoreng nama daerah. Pasalnya, sikap tersebut bukan jiwa patriot dan bukan sikap olahragawan yang menjunjunng tinggi sportif dan fair play.
“KONI sebagai wadah menaungi dan membina cabang olahraga (Cabor), jauh-jauh hari telah mempersiapkan dan melakukan pebinaan dengan dana yang dimiliki, dalam membina atlet malalui cabor masing-masing. Dengan harapan saat pekan olahraga daerah, seperti Porprov Kalteng, atlet-atlet ini memperkuat Kontingan Kota Palangla Raya,” kata Sekretaris Umum (Sekum) KONI Kota Palangka Raya Sigit Widodo, Rabu (26/7/2023).
Namun ada beberapa Atlet Kota Palangka Raya membela daerah lain. Hal itu, membuat KONI Kota Palangka Raya meradang. Pasalnya, atlet-atlet tersebut telah dibina dan dibesarkan oleh KONI Kota Palangka Raya bersama Cabor masing-masing atlet.
“Ternyata ada beberapa atlet yang kita bina, besarkan, dukung, dan support membela daerah lain. Ini jelas pelanggaran dan menyalahi etik serta tidak sesuai dengan prinsif olahraga yang sportif dan fair play,” tegasnya.
Menindaklanjuti itu, KONI Kota Palangka Raya menegaskan akan menindak tegas atlet-atlet Kota Palangka Raya yang membela daerah lain.
“Sebagai induk organisasi olahraga, KONI Palangka Raya akan menindak tegas dan siapkan sanksi keras bagi atlet yang selama ini dibina dan dibesarkan oleh Kota Palangka Raya tetapi membela daerah lain,” tukasnya.
Anggota DPRD Kota Palangka Raya ini mengatakan, setelah Porprov Kalteng XII di Kotim, KONI Kota Palangka Raya akan memutuskan sanksi bagi atlet-atlet yang membela daerah lain. “Sanksi akan kita berikan setelah Porprov, saat ini kita fokus untuk Porprov terlebih dahulu. Sanksi tegas dan keras agar ada efek jera, sehingga tidak ada lagi atlet yang berprilaku buruk. Atlet harus tau siapa yang membesarkan dan melakulan pembinaan,” ucapnya.
Sigit mengaku kecewa, karena ada atlet yang dibesarkan dan dibina dengan baik, tetapi membela daerah lain. Dia pun mempertanyakan loyalitas atlet tersebut kepada Kota Palangka Raya.
“Kita tidak ingin ada kejadian setupa terulang kembali nantinya. Karena itu, kita akan berikan sanksi tegas dan atlet saya ingatkan jangan hanya karena iming-iming mudah melupakan wadah yang membesarkan dan membina, karema tidak baik untuk atlet tersebut kedepannya. Jadi, siapapun atlet yang membela daerah lain akan kita beri sanksi tegas dan keras,” pungkasnya. (Red)