MUARA TEWEH, jurnalborneo.co.id — DPRD Barut bersama dengan Dinas Kesehatan (Dinkes) setempat melaksanakan Rapat Dengar Pendapat (RDP), Rabu (1/3/2023).
RDP dihadiri Ketua DPRD, Hj Mery Rukaini, Wakil Ketua I Permana Setiawan, Wakil Ketua II Sastra Jaya dan 8 Anggota Dewan lainnya serta Kepala Dinkes, H Siswandoyo bersama stafnya.
Dalam RDP, Anggota Dewan Henny Rosgiati meminta tenaga kesehatan yang berada di wilayah pedesaan agar memberikan pelayanan kesehatan dan masyarakat bisa terlayani dengan baik, sehingga perlu penataan yang akurat.
Dikatakan, saat ini, setiap desa ada Puskesmas Pembantu (Pustu), namun masih ada kekurangan yaitu peralatan kesehatan.
“Ini tidak menyeluruh di semua pustu dan hendaknya untuk wilayah dekat pelayanan, dapat dipenuhi atau ditingkatkan lagi layanan kesehatannya,” ucapnya.
Kepala Dinkes. H. Siswandoyo mengatakan, untuk tenaga kesehatan di Puskesmas ketersedian tenaga kesehatan maupun alat sudah sesuai kebutuhan. Namun untuk Pustu masih mengalami kendala terutama peralatan yang cukup.
Karena itu, dirinya meminta dukungan dari semua anggota DPRD dalam menambah fasilitas 83 pustu yang ada saat ini. Tahun ini, Pustu mendapat anggaran untuk operasional.
Nantinya, pihaknya akan membuat perencanaan di setiap pustu yang ada, sehingga nantinya dapat melayani seluruh lapisan masyarakat, selain itu juga untuk insentif tenaga kesehatan sama halnya dengan di wilayah perkotaan.
“Sebelumnya ada insentif untuk wilayah terpencil, tapi sudah dihapus. Diharapkan nantinya ada lagi insentif bagi tenaga kesehatan di pedesaan,” tandasnya. (red)