KUALA KAPUAS, JurnalBorneo.co.id – Beberapa waktu tadi di Kuala Kapuas cukup dihebohkan munculnya sejumlah spanduk menyindir kebijakan kenaikan tarif PDAM Kapuas.
Pemasangan spanduk misterius di beberapa titik yang menyindir kenaikan tarif langganan PDAM tersebut bermula di media sosial, namun hilang begitu saja sebelum Salat Jumat Jumat.
Ketua Umum HMI Cabang Kapuas, Ariyadi mengaku sempat melihat spanduk tersebut.
“Sekitar pukul 09:00 WIB saya melintas di Jl. Tambun Bungai tepatnya di Bundaran Kecil Monumen Patung Raja Bunu Kapuas, tak sengaja melihat sebuah spanduk,” ucap Ariyadi melalui pesan selulernya, Jumat (27/8/2021).
Ketum HMI Cabang Kapuas ini melihat spanduk yang terpampang dengan tulisan “BAPAK/IBU YANG PUNYA KEBIJAKAN TOLONG BIAYA AIR PDAM JANGAN DINAIKAN KAMI LAGI SULIT MELAWAN COVID kps kota air”.
Kemudian ada juga beberapa informasi dari masyarakat di beberapa titik ada yang melihat spanduk bekas, yang inti dari spanduk itu bertuliskan tentang penolakan kenaikan tarif air PDAM Kabupaten Kapuas.
Melihat hal ini, mengartikan bahwa masyarakat keberatan dengan kebijakan kenaikan tarif air PDAM Kab. Kapuas, karena melihat kondisi saat ini masih dalam keadaan pandemi COVID-19 yang berdampak terhadap perekonomian masyarakat.
“Untuk itu kami dari Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) Cabang Kuala Kapuas memohon kepada pemerintah daerah agar kiranya menunda kenaikan tarif air PDAM Kab. Kapuas,” kata Ariyadi. (Lg)