SAMPIT, JurnalBorneo.co.id – Rabu (5/4/2023) siang warga sekitaran Simpang Tiga Baamang Tengah, Sampit, Kalteng, dikejutkan kebakaran.
Kebakaran ini terjadi di kawasan padat penduduk Gang Kacapiring dan Gang Simpati Jalan Muchran Ali Kelurahan Baamang Tengah Kecamatan Baamang yang menghanguskan delapan rumah dan merusak satu rumah lainnya yang terbakar sebagian.
Kebakaran diperkirakan terjadi sekitar pukul 11.30 WIB. Saat itu warga melihat api sudah cukup besar dan mengeluarkan asap hitam tebal membubung tinggi.
Warga panik karena rumah penduduk di kawasan ini sangat padat dan sebagian terbuat dari kayu. Kondisi inilah yang membuat warga khawatir api dengan cepat meluas.
Api muncul diduga dari salah satu rumah warga di Gang Kacapiring. Api dengan cepat membesar hingga merembet ke rumah warga di Gang Simpati karena posisi rumah warga di dua gang ini berbelakangan.
Warga setempat berusaha memadamkan api, sementara pemilik rumah berupaya menyelamatkan barang berharga milik mereka. Sejumlah warga mengaku sempat mendengar suara ledakan dari sumber api.
“Tadi saya sedang tidur. Kaget mendengar teriakan. Pas keluar, ternyata kebakaran di gang sebelah, jadi langsung lari ikut memadamkan,” kata Ifin, warga setempat.
Petugas pemadam dari Dinas Pemadam Kebakaran dan Penyelamatan bersama pemadam kebakaran instansi lain dan swadaya masyarakat, berjibaku memblokir agar api kebakaran tidak meluas.
Tidak sampai satu jam, kebakaran berhasil dikendalikan dan dilanjutkan pendinginan agar api benar-benar padam. Namun, padatnya bangunan di kawasan itu membuat rumah yang terbakar cukup banyak.
Hasil pendataan pemerintah daerah, kebakaran menyebabkan delapan rumah hangus dan satu rumah rusak dengan kondisi terbakar sekitar 30 sampai 40 persen. Musibah ini membuat delapan kepala keluarga dengan 28 jiwa kehilangan tempat tinggal.
Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kotawaringin Timur Multazam juga terlihat di lokasi kebakaran. Dia mendatangi para korban kebakaran, termasuk menegur warga yang terlihat keluar masuk rumahnya yang sebagian terbakar.
“Ini musibah. Keselamatan warga harus kita utamakan. Jangan masuk dulu karena masih pendinginan. Khawatirnya ada bangunan roboh atau tertimpa material,” ujar Multazam mengingatkan seorang perempuan yang sebagian rumahnya juga sempat dilalap api.
Sementara itu, polisi sedang menyelidiki penyebab kebakaran tersebut. (red)