Palangka Raya-jurnalborneo.co.id
Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Kalimantan Tengah sedang berupaya menggenjot pembinaan atlet di daerah. Tak hanya mengandalkan pemerintah, KONI juga akan mengajak pihak swasta untuk turut serta.
Rencananya, Gabungan Pengusaha Kelapa Sawit Indonesia (GAPKI) akan menjadi mitra strategis dalam misi ini.
Ketua Umum KONI Kalteng, Rahmat Hidayat, mengungkapkan bahwa pembinaan atlet adalah tanggung jawab bersama.
“Pembinaan atlet itu bukan cuma tanggung jawab pemerintah daerah dan KONI. Kita harus libatkan pihak swasta, salah satunya GAPKI,” ujar Rahmat, Kamis (18/9).
Sebagai langkah awal, KONI akan segera mengundang GAPKI untuk berdiskusi. Tujuannya jelas, yaitu menyatukan visi dan semangat agar perusahaan sawit juga bisa melahirkan atlet-atlet andal dari daerah.
Rahmat Hidayat menyoroti besarnya potensi tak terbatas yang dimiliki oleh perusahaan perkebunan dan pertambangan di Kalteng.
Menurutnya, perusahaan-perusahaan ini bisa membantu dengan mengadakan kompetisi atau kejuaraan di lingkup internal.
”GAPKI punya investasi luar biasa di Kalteng. Mereka cari makan di sini, jadi bantulah KONI membina dan melahirkan atlet,” tegas Rahmat.
Ia mencontohkan, banyak karyawan di perkebunan sawit yang memiliki fisik kuat dan berpotensi menjadi atlet profesional.
”Saya sering lihat karyawan sawit mampu mengangkat sawit berpuluh-puluh kilo cuma pakai alat bantu. Kalau dibina dengan serius, mereka punya dasar yang kuat untuk jadi atlet angkat besi,” jelasnya.
Wacana untuk menggandeng pihak swasta ini bukan yang pertama kali dilakukan KONI. Sebelumnya, KONI juga sudah menjalin komunikasi dengan perbankan dan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk mendorong semangat yang sama.
Rahmat Hidayat menekankan bahwa pertemuan dengan GAPKI ini merupakan diskusi jangka panjang bukan membahas program Corporate Social Responsibility (CSR).
Ini adalah diskusi rapat untuk membangun kolaborasi jangka panjang dalam memajukan olahraga Kalteng.
Menanggapi arahan ketua umum, Pengurus Inti KONI Kalteng, H. Heriansyah, menyatakan siap menindaklanjuti.
“Kami sudah punya data nama-nama perusahaan sawit, tinggal menunggu waktu yang tepat untuk mengirimkan undangan,” kata Heriansyah.
Heriansyah menambahkan, inti dari rapat diskusi ini adalah menyamakan persepsi. Prestasi olahraga Kalteng bukanlah tanggung jawab satu pihak, melainkan kolaborasi antara pemerintah, KONI, dan pihak swasta seperti perusahaan perkebunan sawit.(red)