KOTAWARINGIN TIMUR, JurnalBorneo.co.id – Meski banyak manfaat yang bisa masyarakat dapatkan di ruang digital, namun nyatanya juga banyak pengaruh negatif yang harus diwaspadai dan dihindari.
Diantaranya banyaknya konten-konten negatif yang ada pada ruang digital saat ini, kata narasumber Webinar Indonesia Makin Cakap Digital wilayah Kotawaringin Timur, Mario Anton Birowo, Sabtu.
“Tindakan yang bisa kita lakukan untuk melawan banyaknya konten negatif, salah satunya membedakan motivasi dalam mencari informasi,” katanya yang juga tergabung dalam Jaringan Pegiat Literasi Digital atau Japelidi tersebut.
Kemudian mengendalikan keinginan dalam mengakses informasi, menjaring informasi bermanfaat, serta tidak mengakses informasi yang merugikan diri sendiri maupun orang lain, misalnya seperti radikalisme, serta hal lain yang dapat merusak moral.
Untuk itu masyarakat diharapkan dapat memahami dan memiliki etika dalam bermedia digital, sebab akan membantu mereka dalam membuat pilihan tindakan yang benar dan sadar.
Juga membantu masyarakat berperilaku baik di ruang digital, hingga membantu masyarakat secara positif menciptakan daya tahan digital.
“Maksudnya, yakni masyarakat memiliki kemampuan untuk mendapat manfaat positif dari kehadiran media digital, yakni dengan memeriksa konten negatif, tidak menyebarkannya, serta berkolaborasi memerangi konten negatif,” ungkapnya.
Lebih lanjut Mario menjabarkan, masyarakat harus mampu berpartisipasi secara aktif di ruang digital, sebab menjadi tanggung jawab bersama membuat ruang digital menjadi ruang bersama yang kondusif, baik bagi orang dewasa maupun anak-anak.
“Cara kita menggunakan teknologi bisa memengaruhi nasib kita dan orang lain, tetapi jika kita pengguna bijak maka teknologi bisa membantu mewujudkan kesejahteraan manusia,” ungkapnya.
Turut hadir dalam kegiatan ini narasumber lainnya, seperti seorang tenaga pendidik di SMA Negeri 4 Sampit Etashard membahas tentang budaya digital, tenaga pendidik Brawijaya membahas tentang kecakapan digital, serta presenter televisi Venerabella Arin membahas tentang keamanan digital. (antara/fer)