PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id — Staf Ahli Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mewakili Gubernur Kalteng melepas Tim Kas Keliling Ekspedisi Rupiah Susur Sungai Bank Indonesia, bertempat di Dermaga Flamboyan Bawah Palangka Raya, Selasa (9/5/2023).
Dalam sambutannya Yuas mengatakan bahwa Pemprov. Kalteng mengapresiasi adanya kegiatan ini dan mendukung program-program yang dilaksanakan Bank Indonesia yang memastikan ketersediaan uang Rupiah berkualitas dan layak edar di seluruh wilayah Kalteng, khususnya bagi masyarakat yang berada di pinggiran Sungai Kahayan sampai dengan Sungai Kapuas.
“Kegiatan ini juga sekaligus sebagai upaya mengedukasi masyarakat Kalimantan Tengah untuk mengenal Rupiah secara lebih dalam melalui konsep Cinta Bangga Paham Rupiah,” kata Yuas.
Dengan begitu, sambung Yuas, masyarakat Kalteng mampu mengenal karakteristik dan desain Rupiah, memperlakukan Rupiah secara tepat, serta menjaganya dari kejahatan uang palsu.
“Kita harus menanamkan rasa bangga terhadap Rupiah, karena Rupiah merupakan satu-satunya alat pembayaran yang SAH di Indonesia,” tegasnya.
Yuas berharap kegiatan seperti ini bisa dilaksanakan setiap tahun sehingga tidak ada lagi masyarakat Kalteng yang menyimpan uang Rupiah tidak layak edar dan tidak mengenal ciri keaslian uang Rupiah.
Sementara itu, Kepala Perwakilan Bank Indonesia Prov. Kalteng Taufik Saleh menyampaikan bahwa Bank Indonesia memiliki Program Kerja Layanan Kas Keliling Susur Sungai yang dikemas sebagai Ekspedisi Rupiah Susur Sungai.
Ekspedisi Rupiah Susur Sungai ini merupakan salah satu bentuk layanan penukaran uang Rupiah oleh Bank Indonesia kepada masyarakat yang berada di pinggiran sungai, dimana lokasi/tempat tinggal masyarakat tersebut hanya bisa diakses dengan menggunakan transportasi perahu/kapal motor.
“Kami bersinergi dengan Kepala Perwakilan Bank Indonesia (KPwBI) Provinsi Kalimantan Selatan dan berkomitmen penuh melalui kegiatan ini dapat menjangkau masyarakat lebih dalam untuk pemenuhan kebutuhan uang kartal. Kami rasa kegiatan ini sangat efektif dalam menarik uang lusuh yang beredar (clean money policy),” ucapnya.
Adapun layanan penukaran uang ini, jelas Taufik, dilaksanakan di lima lokasi di pinggiran Sungai Kahayan sampai dengan sungai Kapuas, yakni Desa Danau Tundai, Desa Tanjung Taruna, Desa Simpur, Kecamatan Mandomai, dan Kecamatan Danau Mare.
“Sementara, Tim Keliling dari KPwBI Provinsi Kalimantan Selatan akan menyusuri sepanjang sungai Barito sampai dengan sungai Kapuas, yakni Kecamatan Marabahan dan Desa Sungai Seluang Pasar Kecamatan Belawang,” pungkasnya.
Turut hadir pada kegiatan tersebut, Unsur Forkopimda, Kepala OJK Prov. Kalteng Otto Fitriandy dan Pimpinan Perbankan di Kalteng. (red)