TAMIANG LAYANG, jurnalborneo.co.id–Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Provinsi Kalimantan Tengah, mengadakan kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) dalam upaya percepatan penurunan stunting bagi fasilitator tahun 2023 di Kabupaten Barito Timur. Senin (6/3/23).
Tim pengajar dalam kegiatan ini mencakup fasilitator dari Provinsi dan Kabupaten yang telah mengikuti kegiatan bimbingan dan pelatihan dari BKKBN Pusat secara virtual selama 10 jam pelajaran dengan materi pelajaran mencakup P🙏enjelasan Pelatihan, Mekanisme Kerja Tim Pendamping Keluarga, Penggunaan Aplikasi Elsimil, Peran strategis Kampung Keluarga Berkualitas, Komunikasi Antar Pribadi (KAP) Dalam Pendampingan Keluarga, Konsep Dasar Stunting dan 1000 Hari Pertama Kehidupan, Pre Tes dan Post Test
Kegiatan Orientasi Tim Pendamping Keluarga (TPK) bagi Fasilitator tahun 2023 di Kabupaten Barito Timur dilaksanakan selama lima hari kerja dengan target 10 Kecamatan yang meliputi kecamatan Banua Lima, Dusun Timur, Petangkep Tutu, Paku, Paju Epat, Karusen Janang, Awang, Dusun Tengah, Raren Batuah dan Pematang Karau.
Tim Pendamping Keluarga Berisiko Stunting merupakan gardan terdepan dalam pencegahan stunting yang mempunyai tugas mengidentifikasi, mendampingi dan melakukan intervensi guna mengurangi risiko stunting bagi calon pengantin, calon pasangan usia subur, ibu hamil, ibu menyusui dan baduta serta melakukan inisiasi dalam rangka pelaksanaan kegiatan pencegahan dan penurunan stunting ditingkat Lini Lapangan seperti konseling Pra Nikah, pendampingan ibu hamil, pelaksanaan KB pasca persalinan dan keguguran, penggerakan pelayanan posyandu, Dapur Sehat Atasi Stunting (DASHAT) serta kegiatan inovatif lain di setiap desa/kelurahan atau di Kampung Berkualitas TPK bertanggung jawab dan melaporkan hasil pendampingan secara manual dan online setiap bulan, ungkap Plt. Kepala Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah Dison, SH.(red)