Sukamara, jurnalborneo.co.id –Setelah menempuh perjalanan panjang dari Palangka Raya ke Sukamara sekitar lima belas jam dengan kondisi jalan yang sebagian rusak berat sehingga menghambat perjalanan, akhirnya Tim Perwakilan BKKBN Provinsi Kalimantan Tengah bersama Ketua Tim Percepatanan Penurunan Stunting (TPPS) Kabupaten Sukamara Bapak Wakil Bupati Ahmadi beserta jajaran TPPS lingkup Pemkab Kabupaten Sukamara mengunjungi dua balita beresiko stunting di desa Karta Mulia Kec. Sukamara.
Dalam kunjungan ini sekaligus dilakukan penyerahan bantuan paket kebutuhan pokok untuk menunjang kebutuhan gizi keluarga dari BKKBN Prov. Kalteng berupa beras, telur, minyak goreng dan biskuit
Untuk diketahui bahwa beberapa kegiatan monitoring yang telah dilakukan oleh para pakar/ ahli untuk kedua balita risiko stunting dengan Indikasi dan penyebab risiko karena mainutrisi berkaitan dengan asupan energi dan protein yang kurang ditandai dengan berat badan tampak kurus (BB/U) gizi kurang dan pendek, terpapar rokok,ibu melahirkan masuk pada risiko tinggi dengan usia 42 tahun, jarang mengkonsumsi protein hewani dan nabati. Adapun rekomendasi yang telah dilakukan yaitu pemberian susu tinggi protein dan kalori, disarankan ibu berkunjung ke posyandu setiap bulanya sampai usia anak 59 bulan, disarankan mengunakan produk bahan makanan local yang banyak mengandung tinggi protein dan memperhatikan pola asuh, ibunya harus KB steril karena sudah tua. Intervensi yang telah dilakukan Pra AKS adalah UPT Puskesmas memberikan PMT Pemulihan berupa buffer stok selama 90 hari hingga status gizi berat menurut umur (BB/U) berangsur membaik.
Sementara Balita lainnya diidentigikasi penyebab risiko yaitu ibu dan ayah merokok, konsumsi air mentah, sanitasi yang kurang baik, banyakya jumlah anggota di rumah, ibunya Riwayat KEK, ibu tidak telaten memberi makanan pada anak, faktor ekonomi yang kurang, rumah kurang pencahayaan, tidak memiliki jamban dan air bersih. Dengan rekomendasi perbaikan mencakup: Ibunya harus ikut KB, adanya kesempatan kerja untuk orang tuanya, bantuan sosial, konseling dan edukasi tentang Kesehatan dan tumbuh kembang anak, perbaikan fasilitas tempat tinggal.
Disela kunjungan Ahmadi menyatakan bahwa Pemerintah Kabupaten Sukamara melului Tim Percepatan Penurunan Stunting memiliki tugas untuk menagganni permasalahan stunting ini secara bersama-sama dengan para lintas sektok terkait.
“ Hal ini menjadi komitmen saya Selaku Ketua Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) untuk menanggulangi serta melakukan turun langsung kelapangan guna melihat dan memberi edukasi kepada keluarga risiko stunting sehingga nantinya permasalahan stunting bisa tuntas “. ungkapnya
Plt. Kepala BKKBN Prov.Kalteng Dr.Dadi Ahmad Roswandi menjelaskan bahwa Kunjungan keluarga beriko stunting ini sebagai tindak lanjut dari kegiatan Audit Kasus Stunting di Kabupaten Sukamara yang telah dilaksanakan pada bulan September dan Oktober sehingga dari hasil Audit itu perlu dilakukan monitoring dan evaluasi serta kunjungan lapangan.
“ Saya berharap Tim Pendamping Keluarga (TPK) bekerja sama dengan pakar dan ahli benar-benar mendampingi dan memastikan semua sasaran yang berisiko stunting mendapatkan intervensi yang tepat sesuai faktor risiko “ ungkap Dr. Dadi
Sementara itu Kades desa Karta Mulia Aman yang hadir dalam kunjungan ini mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah berkenan berkunjung kepada warganya yang beresiko stunting untuk memberikan semangat dan bantuan untuk kesembuhan warganya dari stunting, (red)