Palangka Raya, Jurnalborneo.co.id – Wakil Gubernur (Wagub) Kalteng, H Edy Pratowo, membuka Seminar Hasil Kajian Survey Percepatan Penurunan Stunting di Kalimantan Tengah Tahun 2023, bertempat di Ballroom M – Bahalap Hotel Palangka Raya, Selasa (27/6/2023).
Wagub Kalteng Edy Pratowo sekaligus Ketua Pelaksana TPPS saat membuka acara, dalam sambutannya mengatakan bahwa pencapaian prevalensi stunting di Provinsi Kalimantan Tengah pada tahun 2022 sebesar 26,9%, telah mengalami penurunan 0,5% dari tahun 2021 yaitu sebesar 27,4%, sehingga menempati peringkat ke 11 tertinggi di Indonesia.
“Dalam upaya percepatan penurunan stunting melalui implementasi 5 Pilar Strategi Nasional (STRANAS), tentu memerlukan kerja keras dan sinergisitas dari semua pihak, termasuk mitra dan stakeholder terkait guna mencapai target 15,38% di tahun 2024” kata Edy.
“Oleh karena itu, dalam upaya percepatan penurunan stunting, strategi yang kita lakukan haruslah tepat sasaran, yang dimulai dari pencegahan untuk mencegah lahirnya anak stunting, hingga pemberian intervensi pada kasus stunting, baik intervensi spesifik maupun intervensi sensitif” sambungnya.
Lebih lanjut ia menyebut Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah mendukung berbagai program dan kegiatan percepatan penurunan angka stunting, salah satunya melalui Keputusan Gubernur tentang Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Provinsi Kalimantan Tengah.
“Diharapkan dengan tersusunnya struktur keanggotaan TPPS ini, dapat melakukan tugasnya dalam mengkoordinasikan, menyinergikan, dan mengevaluasi pelaksanaan program percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah” sebut Edy.
“Berkenaan dengan Hasil Evaluasi BPKP Tahun 2023 di Provinsi Kalimantan Tengah, diharapkan TPPS di semua tingkatan dapat segera menindaklanjuti sebagai bahan perbaikan, dan segera menyusun rencana kerja upaya percepatan penurunan stunting, dan sebagai wujud transparansi serta pertanggungjawaban pelaksanaan, TPPS agar segera menyampaikan Laporan Semester 1 paling lambat tanggal 1 Juli 2023” pungkasnya.
Senada dengan itu Ketua TP-PKK Provinsi Kalimantan Tengah Ivo Sugianto Sabran dalam arahannya menyampaikan bahwa stunting ini merupakan kondisi gagal tumbuh yang diakibatkan karena kekurangan gizi dalam waktu cukup lama pada 1000 hari pertama kehidupan.
“Penanganan stunting ini tidak bisa dilakukan sendiri, tentu ini butuh kerjasama dan sinergi lintas sektor untuk bersama-sama berkolaborasi mendukung program percepatan penurunan stunting di Prov. Kalteng” ucap Ivo.
“Mudah-mudahan melalui survey yang telah dilakukan oleh Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dapat menghasilkan rekomendasi yang bermanfaat bagi kebijakan yang berkaitan dengan upaya percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah, sehingga terwujud Kalimantan Tengah yang bebas stunting dan juga untuk menyiapkan Indonesia Generasi Emas tahun 2045 untuk terwujudnya keluarga berkualitas” pungkasnya.
Pada kesempatan yang sama Kadis P3APPKB Prov. Kalteng Linae Victoria Aden dalam laporannya menjelaskan tujuan kegiatan ini adalah untuk melakukan evaluasi terkait program percepatan penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah secara efektif, konvergen, dan terintegrasi, dengan melibatkan lintas sektor dan berbagai tingkatan wilayah.
“Dari pertemuan ini kita mengharapkan, akan mengetahui kemajuan, permasalahan dan keberhasilan pelaksaan percepatan penurunan stunting dan memberikan umpan balik serta rekomendasi, bagi kemajuan pelaksanaan percepatan penurunan stunting di Kalimantan Tengah serta tersediannya hasil evaluasi dan meningkatkan peran serta lintas sektor dan mitra kerja dalam mendukung percepatan penurunan stunting Kalimantan Tengah”
Narasumber pada kegiatan ini yaitu dari Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN), dengan peserta yang hadir terdiri dari peserta off line sebanyak 100 orang dari TPPS Kabupaten/Kota se Kalteng, Dinas P3APPKB Kabupaten/Kota se Kalteng, serta Dinas/Instansi dan Lembaga terkait dalam percepatan penurunan stunting. Sedangkan peserta online berasal dari TP-PKK Kabupaten/Kota se Kalteng dan Ketua TPPS Tingkat Kecamatan se Kalteng, serta Satgas Stunting Kabupaten/Kota se Kalteng. (red)