PALANGKA RAYA, JurnalBorneo co.id – Ketua Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan (MB-AHK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Walter S Penyang menegaskan bahwa Hinting Pali tidak bisa dipasang sembarangan. Pasalnya, Hinting Pali merupakan ritual keagamaan Hindu Kaharingan yang sangat sakral dan tidak bisa dimuat main-main.
“Jadi saya berpesan, untuk Hinting Pali ini jangan dipasang sembarangan. Sebab, ini ritual keagamaan kami Hindu Kaharingan. Tidak bisa digunakan untuk permasalahan-permasallahan seperti sengketa lahan, yang sifatnya untuk menekan salah satu pihak,” ungkap Walter dalam sambutannya saat Kegiatan Adat Menghangati Bantan PT Harapan Hibrida Kalbar-Sungai Bila Estate (HHK-SBE) Desa Lupu Peruca, Kecamatan Balai Riam, Kabupaten Sukamara, Sabtu (11/6/2022).
Ia melanjutkan masyarakat Dayak khususnya di Kecamatan Balai Riam, Permata Kecubung dan Sukamara harus menjaga adat istiadat setempat dan jangan sampai dipengaruhi adat dari luar yang tidak cocok dengan adat setempat.
“Masyarakat saya harap agar menjaga adat istiadat budaya kita. Setiap permasalahan agar diselesaikan dengan baik, secara internal di masyarakat sendiri. Jangan ada pihak-pihak luar yang justru nanti akan membuat suasana tidak kondusif,” harapnya.
Sekretaris Umum (Sekum) MB-AHK yang juga Dosen Institut Agama Hindu Negeri (IAHN) Tampung Penyang Palangka Raya, Prada mengatakan, banyak Hinting Pali yang kemudian disalahgunakan oknum-oknum tertentu.
Kondisi ini yang harus dihindari di masyarakat. Sebab pemasangan Hinting Pali yang disertai tuntutan uang dalam jumlah tertentu bukanlah hinting yang sebenarnya.
“Jadi kami bisa bilang itu hinting-hintingan. Kami pernah membuka hinting semacam itu, bayangkan 300 kilometer persegi hintingnya sampai keluar kabupaten, tuntutannya 11 miliar. Akhirnya, Pak Danramil sama Pak Kapolsek pegang kiri kanan, Pak Camatnya yang memotong dan yang memasang hinting kabur,” ungkap dia.
Sekretaris Dewan Adat Daerah (DAD) Kabupaten Sukamara yang juga Komandan Brigade Barisan Pertahanan Masyarakat Adat Dayak (Batamad) Sukamara Harapan Wahai menyampaikan apreasiasi positif atas kepedulian PT HHK-SBE terhadap pelestarian adat istiadat masyarakat Dayak terutama Kecamatan Permata Kecubung dan Balai Riam.
“Terima kasih kepada PT HHK-SBE yang telah menyelenggarakan kegiatan ini, saya berharap bisa terus sinergi dengan masyarakat sekitar dan kegiatan ini bisa terus berlanjut ke depan,” kata dia.
General Manager (GM) PT HHK-SBE Dwi Nugroho mengatakan kegiatan ini merupakan bentuk kepedulian perusahaan dengan adat istiadat dan kearifan lokal masyarakat sekitarnya.
“Kami berharap dengan adanya kegiatan ini, kita bisa terus bersinergi dengan masyarakat sekitar dan bisa terjalin komunikasi yang baik,” kata dia. (Shah/red)