PALANGKA RAYA, jurnalborneo.co.id – Wakil Ketua I Komisi C DPRD Palangka Raya, Ruselita mengimbau pemerintah daerah dan masyarakat mewaspadai cuaca ekstrem berupa pemanasan suhu atau El Nino, diperkirakan terjadi pada Agustus sampai September 2023 mendatang.
“Memasuki bulan Agustus harus diwaspadai El Nino baik oleh pemerintah daerah dan masyarakat,” kata Ruselita, Sabtu (29/7/2023).
Untuk mengantisipasi potensi bahaya ini lanjut dia, perlu kerjasama semua pihak terutama mencegah meluasnya kebakaran hutan dan lahan maupun dampak terhadap kesehatan masyarakat.
“Terjadinya el nino ditandai dengan cuaca panas yang ekstrem. Bahkan sangat jarang terjadi turun hujan. Pemanasan suhu atau el nino ini rentan menjadi pemicu kekeringan, sehingga berpotensi meningkatkan jumlah titik api atau rawan terhadap ancaman karhutla,” ujarnya.
Terlebih lagi tambah dia, Kota Palangka Raya yang kondisi lahan atau tanahnya bergambut, tentu mudah kering dan terbakar.
“Sementara dampak untuk kesehatan, maka akan rentan terhadap peningkatan penyakit paru-paru dan saluran napas. Itu karena terjadinya polusi udara, maupun dampak asap yang berasal dari kebakaran hutan dan lahan,” paparnya.
Terlepas dari itu Ruselita mengingatkan masyarakat untuk dapat meningkatkan daya tahan tubuh dalam menghadapi fenomena ini. Menurutnya, jika daya tahan tubuh rendah, maka kemungkinan seseorang terkena penyakit akan lebih tinggi. (red)