PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Akibat curah hujan tinggi secara terus-menerus beberapa hari terakhir ini, mengakibatkan sejumlah desa di Wilayah Hulu Kabupaten Kapuas, Kalteng, dilanda banjir.
Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Pelaksana Badan Penanggulangan Bencana dan Pemadam Kebakaran (BPBPK) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng), Erlin Hardi mengatakan, akibat hujan yang turun secara terus-menerus dengan intensitas cukup tinggi dalam beberapa hari terakhir, mengakibatkan sejumlah Desa di tiga Kabupaten mengalami banjir.
“Tiga kabupaten tersebut yakni Kabupaten Kapuas, Kabupaten Lamandau dan Kabupaten Barito Utara. Bahkan, banjir yang terjadi ini menggenangi sarana dan prasarana vital seperti jalan dan jembatan dan juga perumahan penduduk,” katanya, Sabtu (22/5/2021).
Dijelaskan, saat ini upaya yang dilakukan oleh Pemerintah Daerah, instansi terkait, perangkat Kecamatan dan perangkat Desa sedang melakukan pendataan di lokasi, agar dapat segera dilakukan tindakan penanggulangan.
Berdasarkan data sementara, banjir yang terjadi di Kabupaten Kapuas melanda Kecamatan Mandau Talawang di Desa Jakatan Masaha terdampak sekitar 120 Kepala Keluarga (KK), 80 rumah dan 1 rumah ibadah. Di Kecamatan Kapuas Tengah terdampak sekitar 7 Desa diantaranya Desa Pujon sebanyak 312 KK, Desa Bajuh sebanyak 100 KK, Desa Marapit sebanyak 125 KK, Desa Kota Baru sebanyak 109 KK, Desa Kayu Bulan sebanyak 150 KK, Desa Karukus sebanyak 13 KK, Desa Tapen sebanyak 109 KK. Di Kecamatan Kapuas Hulu, Kecamatan Timpah dan Kecamatan Pasak Telawang terjadi di Desa Supang, Desa Sei Ringin, Desa Dandang dan Desa Lawang Kamah, untuk ini masih dalam pendataan.
Menurut penuturan salah satu warga, dari Desa Pujon, Anwar, sampai saat ini, debit air makin naik sehingga tidak ada tanda-tanda air akan surut, ditambah lagi kiriman air dari hulu sungai Kapuas, yang datang dari Kecamatan Sungai Pinang dan Kecamatan Sungai Hanyo.
“Debit air semakin meningkat, dikarenakan hulu dari sungai Kapuas juga ikut meluap, kami disini sangat membutuhkan bantuan dari pemkab Kapuas untuk kebutuhan kami disini,” tuturnya.
Selain itu, pelayanan publik sudah tidak bisa lagi berjalan dikarenakan musibah banjir yang melanda, bahkan beberapa kantor ikut terendam banjir, seperti Puskesmas, Kantor KUA, Bank Kalteng Unit Pujon, Mapolsek Kapuas Tengah, Koramil 1011-10 Pujon, SMU, SMP, SD Pujon I dan SD Pujon II serta TK dan TK Paud.
“Tidak hanya itu, bahkan rumah ibadah seperti, Mesjid dan Gereja serta Balai Basarah juga ikut terendam banjir,” pungkasnya.
Ditambahkannya, kejadian akibat Banjir ini aliran listrik di sembilan desa mengalami padam, akibat sentral mesin pembangkit dan panel controlnya juga tergenang air.
Warga Galang Dana Bantuan
Terkait adanya banjir di daerah hulu Kabupaten Kapuas sejumlah warga yang berasal dari daerah setempat di Kota Palangka Raya dimotori Dr Aprianto Liun Ladju menggalang dana kemanusiaan.
“Melihat kondisi banjir di daerah hulu Kabupaten Kapuas kami berinisiatif untuk menggalang dana, untuk membantu saudara kita yang terkena musibah” kata Aprianto yang merupakan dosen di Universitas Palangka Raya (UPR) ini.
Dikatakan ASN yang bernah berkarier sebagai birokrat di Kabupaten Murung Raya ini, kondisi saat ini Kapuas Ngaju dilanda banjir besar. Rumah dan harta benda warga terendam. Mata pencaharian terganggu. Penyakit pun menjadi ancaman pasca banjir ini.
“Peristiwa ini depan mata kita, mari bagi yang ringan hatinya untuk berbagi. Dana bisa disalurkan melalui no. rekening BRI 759901010994530 an. Rusidawati,” kata mantan aktifis kampus ini. (hs/red)