Palangka Raya, jurnalborneo.co.id – Staf Ahli (Sahli) Gubernur Kalteng Bidang Ekonomi, Keuangan, dan Pembangunan, Yuas Elko, mengatakan kepemimpinan adalah kemampuan seseorang untuk mempengaruhi, mengarahkan, dan menginspirasi orang lain untuk mencapai tujuan bersama.
Hal itu dikatakan ketika menyampaikan paparan Sekretaris Daerah (Sekda) Prov. Kalteng dalam acara Pelatihan Kepemimpinan Administrator Gelombang I Provinsi Kalteng Tahun 2023, bertempat di Aula BPSDM Prov. Kalteng, Kamis (22/6/2023).
“Di era Volatility, Uncertainty, Complexity, and Ambiguity (VUCA) dimana terjadi perubahan cepat dan tidak terduga menjadi semakin umum, gaya kepemimpinan yang efektif sering kali berbeda dari konteks tradisional. Untuk itu, beberapa gaya kepemimpinan yang mungkin lebih relevan dalam menghadapi tantangan VUCA adalah kepemimpinan transformasional, kepemimpinan kolaboratif, kepemimpinan adaptif, kepemimpinan inovatif, dan kepemimpinan yang mendorong pembelajaran,” kata Yuas.
Yuas menegaskan, tidak ada satu gaya kepemimpinan tunggal yang cocok untuk semua situasi. Pemimpin yang efektif dalam era VUCA cenderung mengintegrasikan berbagai gaya kepemimpinan tergantung pada tuntutan situasional dan kebutuhan timnya.
“Fleksibilitas dan kemampuan untuk beradaptasi menjadi kunci dalam menghadapi tantangan kompleks yang muncul di era VUCA,” ucap Yuas.
Lebih lanjut Yuas menjelaskan, kinerja merupakan sebuah pencapaian tujuan organisasi yang telah ditetapkan sebelumnya, melalui kontribusi individu atau tim dan menggunakan sumber daya organisasi (sumber daya pelayanan publik) yang ada.
“Untuk melihat ketercapaian kinerja suatu organisasi, diperlukan indikator. Untuk mengukur kinerja organisasi dapat dilihat dari kesesuaian realisasi kinerja dengan standar yang telah ditetapkan,” imbuh Yuas.
Yuas mengungkapkan, standar kinerja organisasi memberikan informasi tentang target yang harus dicapai oleh suatu organisasi.
“Untuk itu setiap SDM di organisasi harus mengetahui standar kinerja yang ditetapkan ini. Pengetahuan tersebut meliputi standar kinerja yang harus dicapainya pada tingkat organisasi, tingkat unit kerja, dan tingkat individu pegawai,” bebernya.
Yuas menambahkan, isu strategis menjadi salah satu aspek penting dalam mempengaruhi keseluruhan arah dan keberhasilan suatu organisasi.
“Isu-isu strategis cenderung memiliki dampak jangka panjang dan mungkin memerlukan keputusan dan tindakan strategis untuk menghadapinya. Beberapa isu strategis di Kalimantan Tengah yakni pengembangan kompetensi ASN Kalteng; kemiskinan dan stunting; Sistem Pemerintahan Berbasis Elektronik (SPBE); penanganan konflik lahan, dan lain-lain,” pungkasnya.
Turut hadir sebagai peserta pelatihan, Pejabat Eselon III lingkup Pemprov. Kalteng sebanyak 120 orang. (red)