LAMANDAU, JurnalBorneo.co.id – Kodim 1017/Lamandau menggelar kegiatan pembinaan antisipasi bahaya laten komunis dan paham radikalisme,
di aula Kodim jalan trans Kalimantan KM 3 Desa Kujan Kecamatan Bulik Kabupaten Lamandau, Selasa (16/11/ 2021)
Kegiatan tersebut mengambil tema mewujudkan Binter TNI AD yang adaptif waspadai bahaya laten komunis dan paham radikalisme demi keselamatan NKRI.
Kodim 1017/Lamandau melaksanakan pembinaan dan memberi wawasan kepada anggota dan Persit Kodim 1017/Lamandau dalam rangka mengantisipasi terjadinya perkembangan bahaya laten komunis dan radikalisme di wilayah Kabupaten Lamandau.
Hadir dalam kegiatan tersebut perwira staf 1 seksi intelijen Kapten Infanteri Sumarno, perwira seksi operasi Kodim 1017/Lamandau Kapten Infanteri Sis Henry, 55 anggota Kodim dan 5 orang anggota Persit Kartika Chandra Kirana.
Intelijen Kapten Infanteri Sumarno mengatakan Kegiatan rutin ini dilaksanakan setiap tahun, yang diikuti dari satuan teritorial dan satuan tempur yang Melakukan scranning untuk mengantisipasi masuknya organisasi terlarang tersebut ke tubuh TNI.
Dari semua satuan melaksanakan pengawasan terhadap organisasi-organisasi yang ekstrim terhadap pemerintahan atau yang bertentangan dengan ideologi Pancasila baik dari ekstrem kanan maupun ekstrem kiri.
Di berbagai daerah masih banyak ditemukan gambar-gambar ataupun kaos yang menjadi simbol organisasi terlarang. Para prajurit yang bertugas di lapangan bila menemukan data-data atau perlengkapan seperti itu harapannya bisa ditarik kembali.
Kapten Infanteri Sumarno mengatakan di kalangan masyarakat masih ditemukan organisasi terlarang yang masih berusaha untuk bangkit kembali di permukaan.
Mereka menggunakan tokoh-tokoh lama untuk membangkitkan semangat generasi mudanya, bahkan Gerakan anggota organisasi terlarang tersebut ada yang masuk ke pemerintahan.
Sumarno menambahkan munculnya organisasi-organisasi baru saat ini juga sangat perlu untuk diwaspadai, bisa jadi mereka menggunakan organisasi baru namun tetap menggunakan ideologi yang sama.
TNI,Polri, kesbangpol dan instansi terkait perlu bekerja sama dalam pengawasan organisasi terlarang tersebut, Pada saat merasa kuat mereka akan bangkit kembali.
Menggunakan media sosial organisasi ini terus memprovokasi dan mencari pengaruh, dalam hal ini pasi Intel Kodim 1017/Lamandau Kapten Infanteri Sumarno menyampaikan Babinsa agar lebih peka melaporkan setiap perkembangan situasi di wilayahnya.(by)