PANGKALAN BUN, Jurnalborneo.co.id — Gubernur Kalimantan Tengah H. Sugianto Sabran berkomitmen dalam mengatasi permasalahan inflasi daerah. Tingginya harga pangan merupakan salah satu pemicu dalam inflasi di Kalteng. Selain itu, kenaikan harga BBM pun menjadi salah satu faktor inflasi yang berpengaruh cukup besar. Berdasarkan rilis Badan Pusat Statistik (BPS), inflasi Kalteng pada Agustus 2022 tercatat sebesar 6,94% (YoY).
Beberapa langkah dan strategi dalam penanganan inflasi dilakukan oleh Pemerintah Provinsi Kalimantan Tengah baik dalam jangka panjang maupun jangka pendek. Sesuai Arahan Gubernur Kalteng, penanganan inflasi di Kalteng dalam jangka pendek antara lain menggelar Pasar Murah dan Pasar Penyeimbang, dan bantuan sosial berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT) BBM bagi pelaku usaha perikanan.
Pada tahun 2022 ini akan diserahkan BLT BBM bagi pelaku usaha perikanan se-Kalteng yang meliputi 14 kabupaten/kota dengan jumlah total penerima sebanyak 6000 penerima manfaat dengan total nilai Rp3.600.000.000,- yang berasal dari dana APBD Prov. Kalteng.
Sugianto menyerahkan secara simbolis BLT BBM bagi nelayan yang diterima oleh Bupati Kotawaringin Barat yang diwakili oleh Asisten 1 Setda Kobar Tengku Ali S pada kegiatan Pasar Murah di halaman Masjid Nurul Syajaroh Kel. Mendawai Kab. Kotawaringin Barat, Rabu (28/9/2022).
Kemudian akan disalurkan untuk para nelayan, pembudidaya ikan, dan pengolah hasil perikanan di Kab. Kotawaringin Barat.
BLT BBM yang diserahkan di Kab. Kobar ini senilai Rp907.200.000,- yang akan dibagikan kepada 1.512 pelaku usaha perikanan di Kab. Kobar. Selain di Kab. Kobar, sebelumnya saat kunjungan ke daerah Gubernur Kalteng juga menyerahkan secara simbolis BLT BBM bagi pelaku usaha perikanan ini kepada pelaku usaha perikanan di Kab. Kotawaringin Timur senilai total Ro.441.600.000,- untuk 736 pelaku usaha perikanan dan Kab. Seruyan senilai total Rp450.000.000,-untuk 750 pelaku usaha perikanan.
Gubernur Kalteng berharap melalui BLT BBM ini pelaku usaha perikanan di Kalteng dapat terbantu dalam meningkatkan produksinya terutama dalam menghadapi situasi inflasi dan kenaikan harga BBM saat ini.
“Sesuai Arahan Presiden Joko Widodo agar memberikan bantuan kepada para nelayan melalui bantuan pemerintah memberikan subsidi kepada pelaku usaha perikanan agar kita bisa mengendalikan harga ikan dan meningkatkan daya beli nelayan,” ujar Sugianto.
Kepala Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng H. Darliansjah yang ditemui saat acara bantuan BLT BBM secara simbolis ini mengatakan bahwa bantuan ini diberikan kepada nelayan atau pelaku usaha perikanan seperti pembudidaya ikan dan pengolah hasil perikanan sesuai dengan kriteria yang telah ditentukan.
Darliansjah menambahkan bahwa Dislutkan bekerja sama dengan Dinas Sosial Prov. Kalteng mendata dan memverifikasi pelaku usaha perikanan yang termasuk dalam kriteria masyarakat miskin, nelayan dan pembudidaya ikan skala kecil, memiliki pendapatan atau penghasilan yang tidak menentu, serta hasil produksi/tangkapan berkurang bahkan cenderung menurun.
“Semoga dengan adanya bantuan yang diberikan oleh Pemprov. Kalteng ini dapat membantu pelaku usaha perikanan dalam menjalankan usaha dengan baik dan lancar,” pungkas Darliansjah.
Salah satu pembudidaya ikan Kab. Kotim Aries saat menerima BLT BBM secara simbolis menyampaikan harapannya agar BLT BBM ini bisa menyentuh semua pelaku usaha perikanan yang benar-benar membutuhkan agar dapat membantu meningkatkan pengembangan.
“Dengan adanya BLT BBM ini kami merasa terbantu sekali dalam melaksanakan usaha kami di sektor perikanan, semoga peran pemerintah sebagai pendamping dan pembina kami dapat terus terjalin dengan baik. Terima kasih Bapak Gubernur,” ujar Aries. (Red)