BARABAI, JurnalBorneo.co.id – Puluhan ibu-ibu korban banjir di Desa Alat RT 4 Kecamatan Hantakan, Hulu Sungai Tengah (HST), Kalsel mengikuti trauma healing yang digelar oleh Komunitas Sayangi Sesama (KS2) Tabalong, Sabtu (6/2/2021).
Trauma healing tersebut digelar karena banyak kalangan ibu-ibu yang mengalami kecemasan dan ketakutan karena dihinggapi rasa trauma.
Menurut Ketua KS2 Tabalong, Erlina Effendi Ilas, pihaknya sengaja menghadirkan praktisi dari Spiritual Emotional Freedom Technique (SEFT) dan PPA Healing untuk membantu meredakan trauma yang dialami.
“Rata-rata yang mengalami kecemasan dan trauma adalah ibu-ibu dan anak-anak. Hari ini khusus ibu-ibu, karena anak-anak sudah banyak relawan lainnya turut menangani,” jelas Erlina Effendi.

Para ibu warga desa Alat tersebut tampak tenggelam dalam suasana hipnosis yang membuat mereka khusuk dalam melepaskan emosi negatif yang mendera. Bahkan diantara mereka mengeluarkan air mata tenggelam dalam keikhlasan apa yang mereka alami.
Menurut Praktisi dan Trainer SEFT Healing, Kadarisman, STHT Kalimantan Selatan, metode SEFT adalah cara simpel dan sederhana melepaskan persoalan emosi negatif termasuk trauma. Namun demikian sangat efektif karena menggabungkan 15 tekhnik terapi, seperti hipnosis, NLP, powerful prayer dan lainnya.
“Untuk masalah trauma dapat diselesaikan dalam 10 sampai 20 menit dengan SEFT. Client akan merasa lebih nyaman dan terlepas dari emosi-emosi negatif,” ujar Kadarisman. (ari)