PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Saat ini kasus possitive rate Covid-19 terus mengalami penurunan. Demikian juga dengan kasus harian dan meninggal dunia akibat Virus Corona, berkurang drastis.
Namun menurut Kepala Badan Intelijen Negara Daerah (Binda) Kalimantan Tengah, Brigjen TNI Sinyo, kondisi tersebut harus dioptimalkan dengan mempercepat vaksinasi mencapai 70-75 persen populasi agar tidak terjadi pembalikan fenomena.
“Ini data yang tentu saja menggembirakan bagi kita, tapi tidak boleh mengurangi kewaspadaan. Upaya pengendalian penyebaran Covid-19 justru harus dioptimalkan,” kata Sinyo, Rabu (6/4/2022).
Selama ini, lanjut Sinyo, BIN terus menggencarkan percepatan vaksinasi demi memenuhi target 70-75 persen populasi secara nasional. Termasuk yang dilaksanakan Binda Kalteng. Upaya percepatan cakupan vaksinasi diperlukan dalam memastikan keberlangsungan fenomena penurunan positivity rate baik di tingkat daerah maupun nasional.
Guna mempercepat dan memperluas cakupan vaksin ini, kata Sinyo, Binda Kalteng menggelar vaksinasi setiap hari baik secara mandiri atau pun bekerja sama dengan stakeholder terkait guna menyasar masyarakat Bumi Tambun Bungai. “Sekarang ini kami punya target 5 ribu dosis per hari atau 155 ribu dosis per bulan,” tukas dia.
Pada vaksinasi yang dilaksanakan Selasa (5/4/2022), realisasi masyarakat yang tervaksin sebanyak 5.037 orang, dengan rincian di Kabupaten Katingan 426 orang, Pulang Pisau 151 orang, Gunung Mas 244 orang, Kapuas 289 orang, Kotawaringin Barat 1.245 orang, Kotawaringin Timur 322 orang, Seruyan 967 orang.
Kemudian di Barito Timur 246 orang, Barito Selatan 206 orang, Barito Utara 243 orang, Murung Raya 198 orang, Lamandau 134 orang dan Kota Palangka Raya sebanyak 366 orang. “Capaian vaksinasi kemarin (5 April 2022) adalah sebanyak 5.037 orang atau 100,74% dari target 5.000 dosis per hari, atau 6,53% dari target bulanan 155 ribu dosis,” beber Sinyo.
Vaksinasi Saat Puasa
Lebih lanjut Sinyo juga menambahkan, mengantisipasi lonjakan mobilitas dan interaksi sosial di bulan Ramadan dan saat lebaran nanti, pihaknya mengimbau kepada masyarakat agar tidak perlu khawatir untuk melakukan vaksinasi.
“Salat Tarawih berjamaah selama Ramadan, kemudian dilanjutkan silaturahmi dengan keluarga saat Lebaran merupakan momentum besar yang memberikan kebahagiaan tersendiri bagi masyarakat. Kita ingin semua itu berjalan dengan baik, tidak terganggu dengan penularan Covid-19,” ujar Sinyo.
Dia juga mengatakan, vaksinasi booster diperlukan untuk meningkatkan pertahanan masyarakat menghadapi risiko terserang virus Covid-19. Menurut Sinyo, jika mobilitas masyarakat masif, maka risiko penularan Covid-19 ikut meningkat.
Terkait vaksinasi saat menjalankan puasa, Ketua Umum Majelis Ulama Indonesia (MUI) Kalimantan Tengah Dr H Khairil Anwar menyatakan, sesuai fatwa MUI Nomor 13/2021 tentang hukum vaksinasi covid-19 terhadap orang yang berpuasa, bahwa vaksinasi covid-19 dengan cara disuntik diperbolehkan.
“Jadi, kepada siapa saja yang divaksin dan demi untuk menjaga kekebalan tubuh/kelompok maka pelaksanaan vaksinasi ini diperbolehkan saat berpuasa sepanjang tidak menimbulkan kerusakan pada tubuh,” kata Khairil Anwar.
Dia juga mengimbau kepada umat Islam yang belum divaksin agar tidak perlu ragu untuk mengikuti vaksinasi Covid-19 meskipun tengah menjalankan puasa di bulan Ramadan. (Red)