KUALA PEMBUANG, JurnalBorneo.co.id – Anggota DPRD Kabupaten Seruyan, Kalimantan Tengah, Hadinur meminta kepada instansi dalam hal ini Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian setempat, agar bisa lebih memaksimalkan pengelolaan beras petani di Bumi Gawi Hatantiring ini.
“Hasil panen padi daerah ini kalau bisa benar-benar dikelola dengan baik, mulai dari kemasan dan kualitasnya, saya yakin menjadi unggulan daerah,” kata Hadinur di Kuala Pembuang, Senin (21/2/2022).
Menurut Legislator Seruyan itu, keluhan petani di wilayah setempat paling utama itu masalah pemasarannya yang harganya kerap tidak stabil, sehingga akan berpengaruh terhadap perekonomian masyarakat. Masih banyak cara agar hasil panen padi tersebut bisa dimaksimalkan dengan baik.
“Jadi, hal pertama adalah dapat membantu masyarakat khususnya petani kita dari segi pemasaran hasil panen yang mana selama ini mereka merasa cukup kesulitan untuk menjual hasil produksi padi yang mengalami peningkatan setiap tahunnya,” beber dia.
Dia mengatakan saat ini masyarakat sudah sungguh-sungguh dalam bertani hal tersebut bisa dilihat dari hasil panen yang terus meningkat, maka dari itu, agar hal ini bisa maksimal Pemkab Seruyan juga harus membantu petani.
Politisi Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan itu menambahkan, dengan melakukan pengelolaan terhadap hasil produksi padi para petani lokal, hal tersebut juga berpotensi untuk menambah sektor Pendapatan Asli Daerah (PAD).
“Tinggal nanti bagaimana teknis pengelolaannya, baik itu melalui BUMD atau yang lainnya. Jadi di samping dapat membantu pemasaran petani kita, pemerintah juga dapat dari sisi realisasi PAD,” kata Hadinur.
Untuk diketahui bersama data dari DKPP setempat peningkatan hasil panen tersebut yakni produksi padi sawah di Seruyan pada tahun 2019 sebanyak 9.111,77 ton dan tahun 2020 mencapai 9.655,2 ton. Kemudian, produksi padi ladang tahun 2019 sebesar 5.737,27 ton, meningkat 40,7 persen pada tahun 2020 menjadi 8.073 ton. (an/red)