PALANGKA RAYA, Jurnalborneo.co.id — Puluhan Peserta, perwakilan dari Humas Polres jajaran, Humas Forkopimda, Wartawan, Guru, Pelajar, Mahasiswa, dan Penggiat Media sosial mengikuti Seminar nasional terkait media digital yang bertempat di Aula Arya Dharma Mapolda Kalteng, Selasa (27/09/2022) pagi.
Kapolda Kalteng Irjen Pol. Drs. Nanang Avianto, M.Si dalam sambutannya mengatakan, tujuan dari seminar untuk memberikan bekal pengetahuan kepada semua penggiat medsos, agar bijak dalam menerima dan menyebarluaskan informasi. Apalagi mendekati tahun politik 2024, masyarakat diminta tidak mudah terpengaruh terhadap pemberitaan yang dapat menimbulkan konflik.
Disamping itu, pemahaman terhadap literasi digital memberikan pengetahuan dan kecakapan untuk menggunakan media digital secara sehat, bijak, cerdas, benar dan patuh hukum.
“Dengan adanya literasi digital, kita bisa memilah, mana informasi yang benar dan hoaks, karena sekarang ini masif beredar informasi sepotong potong tidak utuh, pada akhirnya menimbulkan rasa penasaran masyarakat. Saya ingatkan kepada pengguna medsos tidak mengulang ulang menayangkan video kekerasan, sebab akan menimbulkan keresahan dan dapat ditiru masyarakat lainnya,” ujar Kapolda.
Kapolda berharap, masyarakat memiliki kecakapan atau pemahaman dalam menggunakan media digital yang baik dan benar.
Anggota Dewan Pers, Yadi Hendrayana, dalam paparannya mengajak warganet betul-betul memahami budaya dan beretika serta bijak bermedia sosial, untuk menangkal berita hoak serta meminimalisir dampaknya.
“Ada dua hal penting yang harus diperhatikan yakni produk jurnalistik dan non jurnalistik. Kalau produk jurnalistik dilindungi UU No.40 Tahun 1999. Sementara non jurnalistik berdasarkan UU Informasi dan transaksi Elektronik (ITE),” kata mantan Ketua Umum IJTI pusat ini.
Sementara di tempat sama, salah satu peserta seminar Ketua Asosiasi Media Siber Indonesia (AMSI) Kalimantan Tengah, Hairil Supriadi, mengapresiasi kegiatan yang digagas Polda Kalteng, diskusi ini bertujuan untuk mempermudah dan meminimalisir pengguna media digital agar terhindar dari penyebaran hoaks.
“Kegiatan ini sangat baik bagi wartawan, dan menambah wawasan terkait konsep berita online, sesuai pekerjaan sehari hari menyebarluaskan informasi sehat kepada masyarakat,” kata jurnalis senior ini. (hs/red)