Palangka Raya, Jurnalborneo.co.id – Raja Belanda Wille Alexandre dan Ratunya Maxima Zorreguieta Cerruti yang direncanakan mengunjungi Kota Cantik Palangka Raya Provinsi Kalimantan Tengah akhirnya dibatalkan, pasca insiden tubrukan maut dua speedboat yang mengakibat 7 orang meninggal termasuk Dandim Kuala Kapuas di Sungai Sebangau, Senin (9/3/2020).
Kepastian itu disampaikan oleh Gubernur Kalteng H Sugianto Sabran, Selasa (10/3).
“Alasannya karena kita sedang berdukacita. Tadi pagi kita sampaikan ke Menteri LHK serta berkoordinasi dengan Kemenlu RI dan kita menyampaikan informasi di daerah saat ini,” kata Sugianto.
Dengan alasan itu, akhirnya saat rapat persiapan kedatangan raja dan ratu Belanda, pihaknya menerima kabar bahwa kunjungan ke Palangka Raya dibatalkan pihak Kedutaan Besar Belanda.
“Kita sekarang jangan mencari siapa yang membatalkan. Tapi memang saat ini kita memang berdukacita. Kita doakan yang sudah meninggal diterima di sisi Allah dan yang ditinggalkan bersabar,” ujarnya.
Namun ada kemungkinan kunjungan raja dan ratu Belanda ke Palangka Raya, tetap akan dilaksanakan, tetapi tidak dalam waktu dekat.
“Pihak kerajaan Belanda juga turut mengucapkan bela sungkawa atas meninggalnya 7 orang dalam musibah tersebut,” imbuhnya.
Rencananya, Taman Nasional Sebangau akan dikunjungi Raja dan Ratu Belanda pada 14 Maret mendatang. (Tim)