PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Kecelakaan tubrukan dua speedboat di Sungai Sebangau Kota Palangka Raya ketika mempersiapkan kunjungan kenegaraan dari Kerajaan Belanda Yang Mulia Ratu Maxima tanggal 11-13 Maret 2020 yang lalu masih menyisahkan cerita duka bagi keluarga korban yang tewas. Rupanya kejadian itu juga menjadi perhatian Raja dan Ratu Belanda.
Untuk menunjukkan dan menyampaikan rasa duka cita yang mendalam, Raja dan Ratu Belanda mengutus Duta Besar (Dubes) Belanda untuk Indonesia Lambert Grijns menggelar pertemuan dengan keluarga korban dan survivor kecelakaan kapal di Sungai Sebangau Maret lalu, Senin (3/8/2020). Turut hadir Sekretaris Daerah (Sekda) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) Fahrizal Fitri mewakili Gubernur Sugianto Sabran.
Dalam sambutan yang dibacakan Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Gubernur Kalteng Sugianto Sabran menyampaikan kilas balik rencana Kunjungan Kenegaraan dari Kerajaan Belanda Yang Mulia Raja Willem Alexander dan Yang Mulia Ratu Maxima pada 11-13 Maret 2020. Keduanya sedianya akan mengunjungi beberapa tempat di Palangka Raya, di antaranya Taman Nasional Sebangau, Borneo Orangutan Survival Foundation (BOSF), Betang PKK, dan Stadion Tuah Pahoe. Namun, pada Senin (9/3/2020) saat Tim Advance melaksanakan survei lokasi di Taman Nasional Sebangau, terjadi kecelakaan kapal di Sungai Sebangau.
“Kita doakan bersama, korban kecelakaan yang meninggal dunia diterima amal perbuatannya oleh Tuhan Yang Maha Esa dan keluarga korban kecelakaan diberikan kekuatan dan kesabaran serta korban kecelakaan yang selamat senantiasa diberikan kesehatan dan semangat dalam menjalani kesehariannya,” kata Gubenur Sugianto sebagaimana disampaikan Sekda Fahrizal Fitri.
Dijelaskan Sekda, Pemprov Kalteng sendiri telah memberikan santunan sebagai bentuk bela sungkawa kepada ahli waris korban meninggal dan korban rawat rumah sakit serta kepada masyarakat pencari korban insiden kecelakaan kapal di Sungai Sebangau.
Dalam kesempatan itu, Gubernur juga mengucapkan terima kasih kepada Dubes Lambert Grijns selaku Duta Besar Belanda untuk Indonesia yang telah memberikan perhatian, dukungan, dan semangat kepada para keluarga korban kecelakaan kapal.
Sementara itu, Dubes Lambert Grijns menyampaikan kedatangan pihaknya ke Palangka Raya untuk menyampaikan duka cita yang mendalam dari Raja dan Ratu Belanda sekaligus mengenang jasa para korban yang telah turut bekerja keras mempersiapkan kunjungan Raja dan Ratu Belanda.
Lambert juga mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalteng atau yang mewakili atas persiapan yang telah dilakukan selama berbulan-bulan terkait rencana kunjungan Raja dan Ratu Belanda.
“Saya harap kedatangan kami tidak membawa kembali kepedihan yang terasa karena ditinggalkan sahabat-sahabat yamg kita cintai, tetapi mengingatkan akan jasa dan semangat mereka yang senantiasa akan kita kenang,” imbuh Lambert.
Pada kesempatan itu juga, Dubes Lamber Grijns menyampaikan surat dari Raja dan Ratu Belanda kepada masing-masing keluarga korban. Diharapkannya, pertemuan dan surat tersebut mampu memberikan semangat dan dukungan kepada seluruh keluarga korban dan para korban yang selamat.
Dari pihak keluarga korban yang diwakili Sabran M. Usin, mertua dari almarhum Abdi Darmansyah, mengucapkan terima kasih kepada Gubernur Kalteng dan Dubes Belanda yang telah hadir mewakili Raja dan Ratu Belanda serta semua pihak atas perhatian yang telah diberikan selama ini.
Tampak hadir dalam rombongan Dubes Belanda, sejumlah staf diplomat Kedutaan Besar Belanda untuk Indonesia, yakni Ketua Tim Palangka Raya untuk kunjungan Kerajaan Belanda Roy Spijkerboer, Wakil Ketua Tim Palangka Raya Dewi Barnas, dan anggota Tim Palangka Raya Gerard J.M. Van Heerwaarde.
Sementara dari pihak Pemerintah Provinsi Kalteng tampak hadir, antara lain Sekda Kalteng Fahrizal Fitri, Asisten Sekda Bidang Administrasi Umum Lies Fahimah, dan Kepala Balai Taman Nasional Sebangau, Anggodo. (*/fer)