Pulang Pisau, JurnalBorneo .co.id – Salah satu Kabupaten Pulang Pisau di wilayah Kalimantan Tengah (Kalteng) yang saat ini dipercaya sebagai daerah untuk ketahanan pangan nasional pada program Food Estate.
Diharapkan seluruh pihak memiliki rasa tanggung jawab bersama untuk mewujudkan pengembangan program tersebut, yakni dengan cara bersinergi, terintegrasi dalam menciptakan inovasi dan kreativitas.
Disampaikan Sekda Pulang Pisau, Tony Harisinta kepada sejumlah awak media, Minggu (9/1/2021), Food Estate ini diharapkan dapat menciptakan multi efek pemanfaatan SDA dan SDM yang ada. Terutama dalam peningkatan kesejahteraan ekonomi dan pemberdayaan masyarakat yang ada di kawasan itu.
Inovasi dan kreativitas yang sangat menjanjikan untuk dikembangkan sebagai dukungan di kawasan Food Estate tersebut, yakni dengan adanya pengembangan sektor pariwisata, ungkap Tony.
Kabupaten Pulang Pisau, lanjutnya, memiliki berbagai destinasi wisata baik wisata alam, wisata buatan, wisata budaya dan lainnya.
“Sektor ini diperlukan penajaman dan keseriusan kita bersama untuk menarik perhatian sebanyak mungkin pengunjung wisata, baik domestik maupun mancanegara sehingga perlu tersedianya spot-spot wisata yang menarik dengan berbagai varian termasuk dalam mengenalkan produk-produk unggulan desa sebagai nuansa wisata di Kabupaten Pulang Pisau,” harapnya.
Keunggulan Kabupaten Pulang Pisau sendiri, ungkap Tony, sebagai pintu gerbang perekonomian di Kalimantan Tengah dalam keterkaitannya dengan kawasan food estate.
Dan ini tentu menjadi penambah nilai strategis dalam pengembangan dukungan sektor pertanian saat ini seperti sektor peternakan, holtikultura, dan perikanan.
“Di sinilah pemda kita mengambil peran baik. Di mana, peran swasta dan masyarakat untuk menjadikan sektor-sektor tersebut dapat terkoneksi dengan pengembangan sektor pariwisata seperti adanya pusat kuliner tepi sawah dan lainnya,” tuturnya.
Selain itu, tambah Tony, adanya desa wisata, pusat research pertanian, terlebih adanya beberapa wilayah penyangga seperti Kecamatan Kahayan Kuala yang memiliki pelabuhan rute Pacitan, Jawa Timur, kawasan ekosistem mangrove, serta adanya 29 km garis pantai yang ada di kecamatan tersebut.
Untuk mewujudkan itu diperlukan kerja keras seluruh pihak tadi. Terutama, dinas terkait dalam hal ini Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Kabupaten Pulang Pisau untuk membangun koordinasi antar SOPD baik PUPR dalam perannya untuk kemudahan aksesibilitas jalan menuju tempat wisata tersebut, tegas Tony.
DPMD sebagai dinas yang membina pembangunan desa, Disperindagkop dan UKM serta dan OPD lainnya. Jadi, konsep pariwisata di daerah kita harus benar-benar kita kembangkan, katanya. (Tonny)