PALANGKA RAYA, Jurnalborneo.co.id – Sebanyak tujuh korban tenggelam akibat kecelakaan tabrakan antara Longboad L300 milik Pengelola Taman Nasional Sebangau dan Speedboad milik Denbekang Palangka Raya di Sungai Sebangau Kota Palangka Raya berhasil ditemukan oleh tim gabungan dari Kepolisian, TNI, SAR dan relawan, Senin (9/3/2020) sore.
Pencarian korban dilakukan setelah mendapat informasi bahwa ada kecelakaan sekitar pukul 13.00 WIB hingga malam pukul 20.00 WIB pencarian korban berhasil dilakukan.
Kabid Humas Polda Kalteng Kombes Pol Hendra Rochmawan menjelaskan, setelah ditemukan korban yakni Dandim 1011/Kapuas menyusul enam korban yang lainnya berhasil ditemukan dengan jarak yang tidak jauh dari lokasi kecelakaan.
“Alhamdulillah korban satu persatu berhasil ditemukan dan saat ini sudah dibawa ke kamar jenazah RSUD Doris Sylvanus,” kata Hendra.
Seluruh korban akhirnya bisa ditemukan kurang dari 24 jam, berkat kerja sama antar instansi dan kesatuan yang terlibat dalam pencarian ini.
Berikut nama korban tenggelam yang meninggal dunia, Abdi PNS taman Nasional Sebangau, Ibnu Yudistira pegawai taman Nasional Sebangau, Mutiara pegawai taman Nasional Sebangau, Novi pegawai taman Nasional Sebangau, Atus pegawai Polhut, Mansyah pegawai Manggala Agni dan Dandim Letkol Kav Bambang Kristianto Bawono.
Sedangkan Speedboat milik TNI AD ditumpangi Dandim 1011/ Kuala Kapuas dan beberapa anggota Korem serta tim dari Paspampres.
“Ada 18 orang yang berhasil ditemukan dengan kondisi selamat dan 7 meninggal dunia termasuk Dandim 1011/Kuala Kapuas,” ungkap Kabid Humas Polda Kalteng.
Untuk korban yang selamat lanjut Hendra, kini menjalani perawatan di RSUD Doris Sylvanus Palangka Raya dan Rumah Sakit Siloam untuk mendapatkan perawatan secara intensif.
“Jenazah nantinya akan diserahkan kepada pihak keluarganya dan yang selamat mengalami luka saat ini sedang menjalani perawatan,” ungkap Hendra.
Hendra Rochmawan menjelaskan kejadian kecelakaan ini bermula saat tim TNI dan Paspampres melakukan pengecekan di lokasi Sungai Sebangau yang akan dikunjungi Raja Wilem Alexander dan Ratu Maxima dari Belanda pada tanggal 12 Maret nanti.
“Kecelakaan terjadi antara Speedboat dan kapal Longboat di tikungan Murung Sebangau,” jelas Hendra.
Sementara itu Sertu Dwi Wijaya (Ajudan Dandim 1011/Klk ) yang ikut dalam rombongan speed boad TNI mengatakan kecelakaan terjadi antara Speed milik TNI dan Speed Taman Nasional Sebangau. Speed TNI (milik Bekang 250×2 PK) bermuatan 19 penumpang terdiri dari 9 orang TNI (Kodim 1011/klk 4 orang, Bekang 4 orang, 1 Danramil Palangka Raya) 1 masyarakat sebagai pemandu, 1 warga Belanda (Mrs Geron), 1 guard warga Belanda, 7 Paspampres.
Adapun kronologi kejadiannya bermula ketika speedboat milik petugas balai sedang menuju ke TN Sebangau, sementara Speedboat TNI hendak ke dermaga Kereng setelah dari TN Sebangau. Keduanya bertabrakan di sekitar tikungan yang berjarak 20 menit dari dermaga Kereng. (tim)