NANGA BULIK, Jurnalborneo.co.id – Dalam upaya meningkatkan produktifitas lahan, Pemerintah Kabupaten Lamandau melalui Dinas Pertanian dan Perikanan melaksanakan lounching program Mina Padi atau kombinasi budidaya padi dan ikan dalam satu lahan sawah.
Wakil Bupati Lamandau, Riko Porwanto secara resmi melounching program inovasi di bidang pertanian dan perikanan, dengan dihadiri sejumlah kepala OPD di balai benih Distakan Lamandau, Rabu 14 Oktober 2020.
Riko Porwanto saat di jumpai oleh awak media mengatakan pemerintah daerah sangat mengapresiasi dan menyambut baik inovasi Distakan melalui program minapadi ini, dengan kombinasi pertanian dan perikanan maka petani akan mendapatkan hasil yang maksimal yakni padi dan juga ikan.
Dirinya berharap, program tersebut nantinya dapat terus dikembangkan sehingga pemanfaatan lahan dapat lebih optimal dan juga dapat meningkatkan kesejahteraan petani.
Mina padi adalah suatu bentuk usaha tani gabungan yang memanfaatkan genangan air sawah yang tengah ditanami padi sebagai kolam untuk budidaya yang memaksimalkan hasil tanah sawah.
Mina padi dengan demikian meningkatkan efisiensi lahan karena satu lahan menjadi sarana untuk budidaya dua komoditas pertanian sekaligus.
Riko Porwanto berharap kedepan program tersebut dapat dikembangkan di semua wilayah Kabupaten Lamandau dengan disesuaikan terhadap potensi sawah yang dimiliki di masing-masing daerah.
Sementara itu, Kepala Distakan Lamandau Tiryan Kuderon kepada awak media mengatakan bahwa program mina padi sudah lama dikembangkan di indonesia dan telah diakui oleh Organisasi pangan dan pertanian dunia (FAO) menjadi program yang potensial.
Program ini akan dikembangkan oleh 193 negara, menjadi kebanggaan kita sebagai pelopor mina padi ini, namun sayang di dalam negeri sendiri belum di kembangkan secara maksimal ditingkat daerah.
Oleh karena itu, kata dia, program mina padi akan mulai dikembangkan di Kabupaten Lamandau di tahun 2021 mendatang.
Program Minapadi ini akan di kembangkan di tiga kecamatan yang ada di Kabupaten Lamandau mulai tahun 2021, tentunya dengan melihat potensi sawah dan pertanian di lokasi pengembangannya.
Dirinya menambahkan Pilot project Mina padi ini menggunakan lahan 0,25 Ha, dengan benih padi varietas INPARI 42 yang memiliki produktifitas 10 ton per hektar, telah ditanah sejak September lalu. Sedangkan benih ikan jenis nila ukuran 8-12 cm sebanyak 1000 ekor.
Semoga pilot project ini berhasil, dan kedepan dapat terus dikembangkan oleh petani di Kabupaten Lamandau. (By)