PURUK CAHU, JurnalBorneo.co.id – Ada yang berbeda saat pembahasan Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) di tingkat Kecamatan Sumber Berito Kabupaten Murung Raya, baru-baru ini. Soalnya usulan pembangunan yang diajukan masyarakat terbilang unik yaitu melalui lantunan puisi.
Kegiatan yang dihadiri Asisten II, beberapa SOPD, jajaran TNI ,POLRI , Tokoh masyarakat dan tokoh agama, ini berlangsung di gedung pertemuan umum Sumber Barito beberapa waktu yang lalu.
Saat Musrenbang, warga Desa Tumbang Kunyi Taufik, Darmawan, menyampaikan usulan dalam puisinya yang berjudul “Sumber Barito Kusayang Sumber Barito Ku Malang”.
Inti dari puisi itu, warga menginginkan keadilan pemerataan pembangunan jalan dan jembatan kepada pemerintah daerah. Soalnya apa yang mereka usulkan selama ini belum pernah terealisasi.

Menurut Taufik dari sepuluh kecamatan yang ada di Kabupaten Murung Raya (Mura) hanya Kecamatan Sumber Barito yang belum tembus akses jalan penghubung antara Desa, kecamatan dan kebupaten. Padahal dari tahun ke tahun usulan jalan ini selalu diusulkan dalam musrenbang, namun sampai saat ini belum kunjung terealisasi.
Ditambahkan Taufik pula, dengan terbukanya akses jalan nantinya, dapat membuka keterisolasian masyarakat yang ada di Kecamatan Sumber Barito, juga dapat menunjang perekonomian masyarakat setempat.
“Diharapkan kalau usulan ini agar didengarkan oleh pemangku kepentingan yang ada di Mura dan direalisasikan untuk tahun 2022 mendatang,” kata Taufik.
Camat Sumber Barito Indra Wijaya, membenarkan usulan jalan penghubung ini selalu diajukan masyarakat, hampir di setiap musrenbang. Namun belum pernah terealisasi.
“Kami berharap melalui pemerintah daerah maupun pusat agar benar-benar memperhatikan usulan masyarakat tersebut, demi kepentingan kita bersama untuk mendukung program Emas 2030 mendatang,” kata Indra. (kpl)