Palangka Raya–jurnalborneo.co.id
Dinas Kesehatan Provinsi Kalimantan Tengah, melalui Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P), menggelar Lokakarya Viral Load (VL) bagi Tim Terkait Pemeriksaan HIV di Provinsi Kalimantan Tengah, Rabu (19/6/2024). Kegiatan ini dibuka langsung oleh Kepala Dinas Kesehatan Prov. Kalteng Suyuti Syamsul.
Dalam sambutannya, Suyuti mengatakan bahwa upaya untuk mengakhiri epidemi HIV AIDS pada tahun 2030 telah disepakati di tingkat global melalui pencapaian 95–95–95 (target triple 95). Dimana 95% orang yang hidup dengan HIV mengetahui status HIV mereka, 95% orang yang hidup dengan HIV (ODHIV) mendapatkan pengobatan ARV, dan 95% ODHIV mendapatkan pengobatan ARV mengalami supresi virus.
“Hingga Desember 2023, terdapat 391.598 ODHIV mengetahui status HIV mereka, dan 140.622 ODHIV mendapatkan pengobatan ARV. Berdasarkan pedoman World Health Organization (WHO), standar emas untuk pemantauan pengobatan ARV adalah pemeriksaan viral load (VL) HIV. Jumlah ODHIV dalam pengobatan yang diperiksa VL HIV sampai dengan bulan 31 Desember 2023 sebanyak 106.591 ODHIV,” jelasnya.
Disampaikan pula, upaya pencapaian tujuan dilakukan melalui penyediaan akses pemeriksaan di Provinsi Kalimantan Tengah dengan mesin tes cepat molekuler (TCM). Selain itu, disediakan juga reagen maupun katrid VL HIV yang bersumber dari APBN dan hibah The Global Fund. Kementerian Kesehatan juga mengupayakan penyediaan dana untuk kurir dalam pengiriman spesimen, bahan habis pakai untuk pengambilan dan pengemasan spesimen dan biaya pemeriksaan VL HIV.
“Lokakarya VL HIV bagi tenaga kesehatan bertujuan untuk meningkatkan kapasitas tenaga kesehatan untuk mendukung upaya mencapai target 95% yang ketiga yaitu ODHIV dalam terapi antiretroviral (ART) viral load tersupresi. Upaya tersebut diantaranya dengan koordinasi dan komunikasi lintas sektor dalam capaian pemeriksaan sampai pada pencatatan dan pelaporan. Sangat diperlukan keterlibatan berbagai pihak mulai dari Dinas Kesehatan Provinsi, Dinas Kesehatan Kabupaten/Kota, seluruh layanan tes HIV, layanan PDP, laboratorium pemeriksa VL HIV di Kalimantan Tengah,” ujarnya.
“Untuk kasus HIV dan AIDS, secara kumulatif di Kalimantan Tengah ODHIV mengetahui status HIV mereka sebanyak 2.325 orang. Adapun ODHA baru ART dari bulan Januari sampai dengan bulan Mei 2024 berjumlah 144 orang, kemudian persentase orang dengan HIV-AIDS yang menjalani terapi Anti Retroviral atau ARV (ODHA on ART) di Kalimantan Tengah sampai dengan bulan Mei 2024 sebanyak 1.081 (64%) dari target 1.699,” tambahnya.
Di Kalimantan Tengah, pada tahun 2023 jumlah ODHIV yang akan tes Viral Load yaitu sebanyak 858 orang, dan yang telah mendapatkan pemeriksaan sebanyak 615 orang (72%). Hasil pemeriksaan viral load dari 615 sampel yang diperiksa yaitu Tersupresi sebanyak 537 (87%), tidak Tersupresi 61 (87%), dan Error atau Invalid 17 (3%). Kemudian pada tahun 2024, data terakhir sampai dengan Juni 2024 jumlah ODHIV yang dites Viral Load sementara berjumlah 139 orang dari target 1082.
Sebagai informasi, laboratorium pemeriksaan VL di Kalimantan Tengah hanya ada di RSUD Imanuddin Pangkalan Bun, RSUD dr. Murjani Sampit, RSUD Muara Teweh dan RSUD dr. Doris Sylvanus Palangka Raya.
“Diharapkan, dengan dilaksanakannya kegiatan Lokakarya Viral Load (VL) bagi tim terkait Pemeriksaan Viral Load HIV Tingkat Provinsi Kalimantan Tengah Tahun 2024 pada saat ini, dapat meningkatkan kapasitas seluruh tim terkait. Baik tim Dinas Kesehatan, tim Fasyankes maupun komunitas dalam mendukung upaya mencapai target pemeriksaan Viral Load HIV yaitu 65% ODHIV yang sedang dalam pengobatan ART mendapatkan pemeriksaan Viral Load HIV di Provinsi Kalimantan Tengah. Serta bagi peserta yang mengikuti kegiatan ini dapat memahami kebijakan dan strategi pemeriksaan Viral Load, memahami pencatatan pelaporan dan pengiriman spesimen Viral Load HIV melalui aplikasi SIHA 2.1, dan mampu melakukan koordinasi bersama tim terkait dalam upaya pencapaian Viral Load HIV di masing- masing wilayah,” pungkasnya.
Turut hadir pada kesempatan tersebut antara lain Kepala Bidang P2P Dinkes Prov. Kalteng Riza Syahputra, serta Narasumber berasal dari GF HIV AIDS Provinsi Kalimantan Tengah.(red).