LAMANDAU, JurnalBorneo.co.id – Pemerintah Kabupaten Lamandau melalui dinas kesehatan door to door datangi rumah warga mengambil sampel darah untuk dilakukan uji sampel keberadaan cacing filariasis, Selasa (22/11/2022).
Masyarakat kabupaten Lamandau tidak perlu kaget apabila tiba-tiba didatangi oleh petugas kesehatan di malam hari yang ingin mengambil sampel darah dari jari.
Hal tersebut dilakukan karena pemerintah sedang melakukan survey Darah Jari (SDJ) atau melakukan uji sampel keberadaan cacing filariasis, yakni cacing yang menyebabkan penyakit kaki gajah.
Kepala dinas kesehatan Kabupaten Lamandau, Rosmawati saat di konfirmasi oleh awak media mengatakan Survei darah jari hanya dilakukan pada malam hari, karena mikro filaria atau cacing filaria hanya mencari makan pada malam hari sehingga memudahkan untuk mengidentifikasi apakah orang tersebut didalam tubuhnya terdapat cacing filaria atau tidak.
Rosmawati menambahkan masyarakat Lamandau sudah diberi obat pencegah atau pembasmi kaki gajah selama 5 tahun berturut-turut. Sehingga kegiatan ini merupakan upaya screening terhadap warga , apakah masih ada yang menderita atau tertular penyakit kaki gajah atau filariasis.
Filariasis adalah penyakit menular yang disebabkan oleh cacing nematoda golongan filaria yang hidup di saluran dan kelenjar limfe, ditularkan oleh berbagai jenis nyamuk melalui gigitan antara lain oleh nyamuk Anopheles, Aedes, Culex, Mansonia dan Armigeres.
Filariasis tidak menyebabkan kematian secara langsung tetapi penyebab utama kecacatan.
Surveilans dampak Filariasis ini dilakukan mulai tanggal 15 November kemarin, Wilayah Lamandau yang terpilih untuk dilakukan uji sampel adalah wilayah puskesmas kecamatan Bulik yakni kelurahan Nanga bulik, Kujan, Nanga Pamalontian dan perigi.
Kemudian wilayah puskesmas Arga Mulya dan puskesmas Sematu jaya di desa Sumber Mulya, purwareja, tri tunggal, desa mekar Mulya dan Desa Batu Hambawang.
Lalu wilayah puskesmas Bayat dan Kinipan di desa Sumber Cahaya, Kahingai dan Ginih. Sementara di wilayah puskesmas Arga Mulya, Kawa dan merambang adalah di desa Bukit Indah, Arga Mulya , Desa penopa dan Desa Toka.
Selanjutnya di wilayah puskesmas Delang di desa Nyalang, Pedongatan, Desa samu jaya dan Desa kangkalo. Sedangkan di wilayah puskesmas Melata di desa Bukit raya, Nanuah, Desa Bukit makmur, Mukti manunggal, dan Desa Bukit Harum.
Rosmawati menambahkan setelah semua sampel darah terkumpul, akan dikirim ke laboratorium Banjar baru untuk mendeteksi keberadaan cacing tersebut. (by)