PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id — Kordinator Program Pembangunan Dan Pemberdayaan Masyarakat Desa (P3MD) se-Kalimantan Tengah, Revani Lasmana, bersama lima orang dari Kementrian Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi RI (Kemendes) yang terdiri dari dua Tim BPSDM dan Direktorat PDP berkunjung sekaligus berkoordinasi dengan Dinas Pemberdayaan masyarakat Desa (DPMD) Provinsi Kalimantan Tengah (Kalteng) untuk memfokuskan penurunan stunting di Kalteng ini.
Kunjungan ini disambut oleh Plt. Kepala Dinas PMD Provinsi Kalteng, Aryawan, S.IP, M.IP bertempat di ruangan rapat Kepala Dinas PMD Palangka Raya, Senin (15/8/2022).
Dalam pertemuan tersebut dibahas beberapa hal, diantaranya adalah terkait fokus percepatan penurunan angka stunting di Kalteng, meskipun angka prevalensi stunting di Kalimantan Tengah berdasarkan hasil reset kesehatan dasar (Riskesdas) yang dilakukan setiap 5 tahun sekali mengalami penurunan 41,3 persen di tahun 2013 dan 34 persen pada tahun 2018, namun angka ini masih berada di atas angka standar yang ditoleransi oleh WHO, yaitu dibawah angka 20 persen.
Untuk itu, angka stunting di Provinsi Kalimantan Tengah ditargetkan berada di angka stunting 15,38 persen pada tahun 2024 mendatang.
Maka dari itu harapan Revani kepada Tim ini, dengan adanya kehadiran tim dari Kemendes tentu akan membawa dampak yang baik dalam sinergisitas pendampingan penurunan stunting.
“Diharapkan dengan adanya kunjungan berkelanjutan serta berkala dari berbagai kementerian dan lembaga lainnya, sehingga makin mempercepat penurunan stunting di Provinsi Kalimantan Tengah,” ucapnya saat diwawancara Jurnalborneo.co.id via Telepon beberapa waktu yang lalu.
Ditambahkan Revani pula, kalau untuk dua Tim dari Kemendes yang datang ini tentu berbeda perannya, Tim dari BPSDM fokus kunjungan pada monitoring dan evaluasi pendampingan oleh Tenaga Pendamping Profesional (TPP- P3MD). Sedangkan untuk dari tim Direktorat PDP fokus pada penanganan stunting di wilayah kawasan pedesaan. (Kpl)