NANGA BULIK, Jurnalborneo.co.id – Jumlah warga yang terdampak banjir di sejumlah kawasan di wilayah Kabupaten Lamandau, Kalimantan Tengah, hingga hari Kamis (17/0/2020), diperkirakan kurang lebih mencapai sembilan ribu jiwa. Sementara kawasan yang digenangi banjir dilaporkan makin meluas hingga meliputi di 35 desa yang tersebar di 7 kecamatan.
Sejauh ini banjir di Kabupaten Lamandau belum juga menunjukkan tanda-tanda berakhir, hal itu ditandai dengan terus naiknya permukaan air Sungai Lamandau berdasarkan alat ukur yang terpasang di Dermaga Batu Bisa Nanga Bulik.
Kepala Pelaksana BPBD Lamandau, Edison Dewel mengatakan, pantauan Kondisi Tinggi Muka Air (TMA) DAS Lamandau pada level 791 cm, mengalami kenaikan 4 cm dari kondisi, Rabu, tanggal 16 September 2020.
Berdasarkan update akumulasi data warga Kabupaten Lamandau terdampak banjir per tanggal 17 September 2020 pukul 11.50 WIB, sudah lebih dari 9 ribu jiwa dari 3 ribu lebih KK di 35 desa yang tersebar di 7 Kecamatan.
Dari jumlah itu, saat ini sebagian warga tinggal di tempat pengungsian, baik di pos-pos yang telah disiapkan ataupun menumpang sementara di rumah keluarga lain yang rumahnya lebih aman.
Hingga saat ini, Satgas Banjir Angin Puting Beliung dan Longsor (Batingsor) Kabupaten Lamandau terus melakukan upaya-upaya penanganan. Diantaranya melakukan monitoring, pemantauan cuaca dan kondisi sungai, koordinasi dengan semua pihak terkait pendistribusian bantuan logistik, membuat laporan harian secara berkala serta membuka pelayanan dapur umum untuk warga yang terdampak banjir.
Selain sembilan ribu jiwa warga yang terdampak banjir di Kabupaten Lamandau ada 62 fasilitas umum dan 4 fasilitas sosial dan jumlah warga saat ini yang tinggal di pengungsian sebanyak 3.079 jiwa atau 1086 KK. (By)