Barito Utara, jurnalborneo.co.id – Wakil Gubernur Kalimantan Tengah H. Edy Pratowo meninjau sekaligus membuka pasar murah yang digelar oleh Pemprov Kalteng di Gedung Bulog Muara Teweh, Kabupaten Barito Utara, Senin (22/7/2024).
Dalam sambutannya, Edy menyampaikan pasar murah yang digelar saat ini sekaligus dalam rangka memperingati Hari Jadi Ke-74 Kabupaten Barito Utara.
Pada kesempatan tersebut, Edy mengapresiasi capaian yang telah dilakukan oleh Pemkab Barito Utara baik terkait pengelolaan dan tata kelola keuangan.
“Pemerintah Kabupaten Barito Utara telah berhasil meraih Opini WTP dari BPK RI 10 kali berturut-turut,” tutur Wagub.
Capaian selanjutnya yaitu menurunnya angka Prevalensi Stunting tahun 2023 sebesar 15,3 persen dibandingkan tahun 2022 sebesar 19,6 persen dimana angka tersebut lebih kecil dibanding target nasional yaitu 19,95 persen.
“Pemerintah Kabupaten Barito Utara bisa menurunkan angka Prevalensi Stunting dengan memperhatikan gizi anak-anak mulai dari ibu yang mengandung, menyusui dengan asinya kemudian melakukan pemeriksaan ke Posyandu dengan telaten,” imbuhnya.
Ia berharap pada Bulan Desember 2024 mendatang, angka penurunan stunting bisa mencapai 50 persen, yang dari target nasional yaitu 19,95 persen salah satu penyumbang penurunan angka stunting bisa dari Kabupaten Barito Utara.
Selanjutnya angka kemiskinan di Kabupaten Barito Utara juga menurun. Artinya masyarakat di Kabupaten Barito Utara sudah semakin baik dan sejahtera. Sebagai informasi, di Kabupaten Barito Utara pada Januari tahun 2024 sebesar 3,96 persen menjadi 3,03 persen pada bulan Juni 2024, menurunnya jumlah penduduk miskin dari sebelumnya sebanyak 1.309 Kepala Keluarga pada Oktober tahun 2023 menjadi 205 Kepala Keluarga (804 jiwa) pada bulan Juni 2024.
Mengakhiri sambutannya, Edy mengungkapkan bahwa pasar murah yang digelar di Gedung Bulog Muara Teweh supaya tidak terjadi inflasi.
“Inflasi adalah kenaikan harga yang menyangkut bahan-bahan kebutuhan pokok. Kita pernah mengalami inflasi dan berada di urutan ketiga tertinggi secara nasional, salah satu yang disebabkan oleh beras, minyak goreng, gula, daging, bawang merah, bawang putih dan cabe. Bapak Presiden RI menginstruksikan agar para Gubernur, Bupati melakukan intervensi dengan cara melakukan pasar penyeimbang yang menyangkut bahan kebutuhan pokok yang kira-kira mengalami kenaikan harga”, jelasnya.
Lebih lanjut dijelaskan, pasar penyeimbang ini digelar di seluruh Kalteng. Dalam pelaksanaan pasar murah ini Pemprov Kalteng memberikan beras 10 kg, minyak goreng 1 liter dan gula 1 kg dengan total harga Rp. 215.000,-.
“Oleh Pemerintah Provinsi kebijakannya dengan memberikan subsidi senilai Rp. 195.000,- sehingga masyarakat hanya menebus dengan harga Rp. 20.000,-. Kemudian kembali disubsidi oleh Wakil Ketua DPRD Prov. Kalteng Bapak Jimmy Carter sehingga masyarakat menerima paket sembako secara gratis”, pungkasnya.
Pembukaan pasar murah Wakil Ketua DPRD Prov. Kalteng Jimmy Carter, Pj. Bupati Barito Utara Muhlis, Unsur Forkopimda Barito Utara serta Para Kepala Perangkat Daerah Prov. Kalteng terkait.(red).