Palangka Raya-jurnalborneo.co.id
Menindaklanjuti Nota Kesepahaman (MoU) antara Institut Seni Indonesia (ISI) dan Dewan Adat Dayak (DAD) Kalimantan Tengah, sejumlah mahasiswa ISI memulai program magang di DAD Kalteng.
Dalam rangka menyambut kedatangan mereka, digelar upacara adat Tampung Tawar sebagai simbol doa dan harapan agar mereka mendapatkan berkah selama menjalani kegiatan di Kalteng.
Penyambutan yang berlangsung khidmat tersebut dipimpin oleh Parada LKDR, salah satu tokoh Majelis Besar Agama Hindu Kaharingan.
“Ritual tampung tawar ini merupakan bagian dari tradisi Dayak yang mengandung doa keselamatan dan kesejahteraan, terutama bagi para tamu yang datang ke wilayah kami,” ujar Parada.
Ritual ini diadakan di halaman DAD Kalteng dan dihadiri oleh sejumlah tokoh adat, mahasiswa, serta perwakilan dari ISI dan DAD.
Tampung tawar merupakan upacara adat Dayak yang penting. Biasanya dilakukan untuk menyambut kedatangan tamu atau meresmikan kegiatan penting. Dalam ritual tersebut, berbagai perlengkapan tradisional seperti dedaunan, air, dan dupa digunakan sebagai sarana pemurnian.
Ketua DAD Kalteng, H. Agustiar Sabran, melalui Sekum DAD Yulindra Dedy, yang juga turut hadir dalam penyambutan ini, menyampaikan apresiasinya terhadap kerjasama antara ISI dan DAD.
“Kerjasama ini membuka peluang bagi kita untuk memperkenalkan budaya Dayak lebih luas melalui mahasiswa ISI. Semoga pengalaman mereka selama magang di sini memberikan wawasan baru, sekaligus mempererat hubungan kita,” ujarnya.
Para mahasiswa ISI yang akan menjalani magang ini diharapkan dapat mempelajari langsung kebudayaan Dayak, khususnya dalam bidang seni dan adat, serta ikut berpartisipasi dalam berbagai kegiatan yang diselenggarakan oleh DAD Kalteng. Kegiatan magang ini merupakan salah satu upaya untuk menjaga dan melestarikan budaya Dayak melalui pendekatan akademis.
“Ini adalah pengalaman yang sangat berharga bagi kami. Kami tidak hanya mempelajari seni secara akademis, tetapi juga bisa merasakan langsung bagaimana budaya Dayak dipraktikkan dalam kehidupan sehari-hari,” ungkap salah satu mahasiswa ISI yang mengikuti program magang tersebut.
Dengan adanya program magang ini, ISI dan DAD Kalteng berharap dapat membangun hubungan yang lebih erat dan saling mendukung dalam pengembangan seni budaya, baik di tingkat lokal maupun nasional.(red).