Seruyan-jurnalborneo.co.id
Dalam rangka pengembangan budidaya kepiting bakau pada area mangrove, Dinas Kelautan dan Perikanan (Dislutkan) Prov. Kalteng kembali melakukan monitoring dan evaluasi (monev) pelaksanaan kegiatan sylvofishery.
Setelah sebelumnya melakukan monev di Desa Teluk Bogam Kabupaten Kotawaringin Barat, Tim Dislutkan Prov. Kalteng melaksanakan monev sylvofishery di Desa Sungai Undang Kabupaten Seruyan, Sabtu (24/8/2024).
Bersama Tim Ahli Institut Pertanian Bogor (IPB) University Sulistiono dan Dudi Wildan, Tim Dislutkan yang dikoordinir Kepala Bidang Kelautan dan Pesisir (KP) Zur Rawdoh mengunjungi lokasi tambak kegiatan sylvofishery di Desa Sungai Undang. Tambak Sylvofishery ini dikelola oleh Kelompok Masyarakat Lestari Patimah Raya dengan Ketua Kelompok Sugeng Rahayu.
“Kelompok Masyarakat Lestari Patimah Raya ini beranggotakan sembilan orang yang merupakan masyarakat yang berada di sekitar kawasan sylvofishery,” ungkap Sugeng.
Sementara itu, Kepala Desa Sungai Undang Ikhwan Arifin merasa sangat bersyukur bahwa Desa Sungai Undang dipercaya sebagai lokasi sylvofishery dan sangat mendukung kegiatan ini.
“Masyarakat Desa Sungai Undang sangat antusias dengan adanya kegiatan ini, kami berharap ke depannya kegiatan seperti ini akan terus berlanjut, kerja sama antara Desa Sungai Undang dan Dislutkan Prov. Kalteng tetap terjalin dengan sangat baik,” ungkap Ikhwan.
Selain itu, Ikhwan pun berharap agar dapat diadakan pelatihan atau bimtek pengembangan dari produk turunan olahan kepiting bakau, pelatihan tentang cara penetasan telur kepiting bakau, packing produk olahan kepiting bakau, dan pelatihan lain yang mendukung pengembangan budidaya kepiting bakau di Kab. Seruyan.
Pada kesempatan lainnya, Kepala Dislutkan Prov. Kalteng H. Darliansjah mengatakan bahwa kegiatan sylvofishery ini bertujuan untuk pengembangan budidaya kepiting bakau pada area mangrove, sehingga nantinya kepiting bakau ini dapat menjadi salah satu komoditas unggulan.
“Kegiatan sylvofishery di Kabupaten Seruyan ini tentunya sejalan dengan program Gubernur Kalteng Bapak H. Sugianto Sabran dalam peningkatan kesejahteraan masyarakat pesisir Kalteng, karena kegiatan sylvofishery ini sangat bermanfaat sekali, selain untuk kelestarian ekosistem mangrove juga berperan mendorong peningkatan perekonomian masyarakat dan nelayan di kawasan pesisir khususnya di Desa Sungai Undang Kabupaten Seruyan,” pungkas Darliansjah.
Sebagai informasi, tercatat progres pertumbuhan dan perkembangan bibit kepiting dari ukuran 100 gram-300 gram per ekor periode bulan Juli – Agustus 2024 dengan umpan yaitu udang dan wideng. (red).