PALANGKA RAYA, JurnalBorneo.co.id – Badan Pangan PBB (FAO) menyatakan bahwa akses terhadap pangan yang aman dan bergizi adalah bagian yang sangat penting dalam merespons COVID-19. Kerawanan pangan dapat terjadi karena akses yang terbatas selama Pandemi atau karena terpuruknya ekonomi yang berdampak pada pengurangan pendapatan keluarga rentan.
Hal ini perlu diantisipasi dengan baik sehingga tidak memperparah kondisi kesehatan dan ekonomi masyarakat pada masa pandemi ini. Pengembangan program ketahanan pangan yang masuk kedalaman fokus Pemulihan Ekonomi Nasional karenanya relevan dilaksanakan.
Badan Restorasi Gambut dan Mangrove (BRGM) termasuk salah satu lembaga yang mendukung program ketahanan pangan melalui demonstration farm (Demfarm) Budidaya Padi.
Demfarm yang dikembangkan BRGM berlokasi di Desa Talio Hulu, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau Provinsi Kalimantan Tengah. Demfarm berada pada lahan-lahan bekas terbakar dengan ketebalan gambut kurang dari 3 meter atau berada pada fungsi ekosistem gambut budidaya. Lahan ini tidak dimanfaatkan masyarakat awalnya, karena itu rentan terbakar.
Pengembangan demfarm tidak membuka lahan gambut baru tetapi dengan merevitalisasi persawahan yang ada. Perbaikan tata air dilakukan untuk memastikan pertanian tidak merusak ekosistem gambut.
Tahun ini, luas area demfarm yang dikelola kelompok masyarakat Gambut Berseri diperluas, dibandingkan musim tanam periode Oktober 2020 – Maret 2021 lalu. “Luas demfarm musim tanam April – September 2021 ini sekitar 253 hektare, sudah tertanami semua” ujar Jemino Ketua Pokmas Gambut Berseri kepada Jurnalborneo.co.id dalam realesenya yang diterima, Rabu (7/7/2021).
Mengingat adanya perluasan areal tanam dan pembelajaran pengelolaan lahan pada periode sebelumnya, Jemino berharap hasil panen pada periode ini meningkat, baik secara kualitas maupun jumlah produksi per hektarnya.
“Jika hasil panen optimal, sepertinya kita bisa penuhi kebutuhan beras di kecamatan,” ujar ketua Pokmas yang menaungi 6 Kelompok Tani dengan anggota masing-masing 25 orang ini.
Demfarm yang dikembangkan BRGM juga telah membuka peluang pekerjaan bagi masyarakat di desa. Alhasil, masyarakat mendapat tambahan penghasilan ditengah pandemi COVID-19. “Kami bersyukur sekali, kami mendapat pekerjaan dan tambahan penghasilan,” tutur ketua pokmas. (Red)
(FOTO UTAMA : Suasana di kawasan food estate di Provinsi Kalimantan Tengah)