NANGA BULIK, Jurnalborneo.co.id – Puluhan massa berunjuk rasa dengan dijaga puluhan personel polisi, yang kemudian tiba-tiba pecah menjadi rusuh. Dalam kerusuhan itu terjadi lempar-lemparan, sehingga anggota Dalmas Polres Lamandau yang mengawal demo tersebut tidak dapat mengendalikan.
Selanjutnya, datang Tim CRT Polres Lamandau menggunakan puluhan motor trail lengkap dengan senjata laras panjang langsung mengamankan beberapa orang dan dimasukkan ke dalam mobil polisi. Terlihat puluhan personel Polri berjaga di sudut-sudut Kota Nanga Bulik untuk mengantisipasi kerusuhan lebih meluas.
Dilanjutkan dengan pasukan bersenjata tameng dan pentungan, bahkan diterjunkan pula personel dengan peralatan lengkap seperti, mobil water canon dan tembakan gas air mata untuk menghalau massa. Selanjutnya, di ujung simulasi TNI, Polri, Dishub dan Satpol PP juga melakukan patroli keliling ke seluruh Kota Nanga Bulik.
Begitulah berbagai adegan pelaksanaan tahapan Pemilukada 2020 ditampilkan dalam simulasi Sispamkota yang melibatkan berbagai instansi yakni TNI-Polri, Satpol PP, Dinas Perhubungan, KPU dan Bawaslu, Linmas serta masyarakat.
Ternyata, Kegiatan tersebut TNI-Polri bersama pemerintah daerah sedang melakukan serangkaian pelatihan Sistem Pengamanan Kota dalam rangka mengatasi kerusuhan akibat konflik horizontal yang dapat terjadi karena masalah Pilgub 2020 yang sebentar lagi memasuki tahap kampanye akbar.
Kegiatan simulasi Sispam Kota ini dilaksanakan di Jalan Bukit Hibul Barat Kota Nanga Bulik Kabupaten Lamandau dihadiri oleh semua unsur yaitu dari TNI, Polri, Pemda, Pengadilan Negeri, Kejaksaan, KPU, Bawaslu dan tamu undangan masyarakat lainnya.
Kapolres Lamandau AKBP Titis Bangun Handoyo Putro dalam sambutannya mengatakan, bahwa simulasi Sispam Kota ini bertujuan untuk melatih petugas dalam mengendalikan situasi bila ada peristiwa kerusuhan yang sewaktu-waktu dapat terjadi pada saat Pilgub 2020.
Titis Bangun menjelaskan bahwa kegiatan simulasi Sispamkota merupakan salah satu persiapan pelaksanaan pengamanan Pemilu serentak 2020 guna memastikan pelaksanaan pesta demokrasi pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur Kalimantan Tengah tahun 2020 berjalan dengan aman, damai dan lancar.
Dirinya menambahkan Kepada seluruh personel yang terlibat dalam pengamanan Pilkada, agar simulasi ini dapat dijadikan persiapan baik fisik dan mental dalam menunaikan tugas selaku penjaga kamtibmas dan sebagai pelayan dan pengayom masyarakat.
Dirinya berharap, pelaksanaan Pemilukada di wilayah Kabupaten Lamandau dapat berjalan dengan lancar dan damai. (By)