• Tentang Kami
  • Index Berita
Senin, 23 Juni 23 2025
  • Login
Jurnal Borneo
  • Beranda
  • Jurnal Utama
  • Jurnal Kalteng
    • Jurnal Palangka Raya
    • Jurnal Kapuas
    • Jurnal Katingan
    • Jurnal Gunung Mas
    • Jurnal Kotim
    • Jurnal Kobar
    • Jurnal Seruyan
    • Jurnal Lamandau
    • Jurnal Sukamara
    • Jurnal Barsel
    • Jurnal Bartim
    • Jurnal Barut
    • Jurnal Murung Raya
    • Jurnal Pulang Pisau
  • Jurnal Legislatif
    • DPRD Kalteng
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Kotim
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Seruyan
  • Jurnal Kalimantan
    • Jurnal Kalsel
    • Jurnal Kalbar
    • Jurnal Kaltim
    • Jurnal Kaltara
  • Jurnal Global
    • Jurnal Ekonomi
    • Jurnal Republik
    • Jurnal Humaniora
    • Etalase
    • Desa Wisata
  • Jurnal Justice
  • Jurnal Sport
No Result
View All Result
Jurnal Borneo
No Result
View All Result

Rupiah Mengalir Kompetitif dari Program Food Estate di Kalteng

Jumat 9 Oktober 2020
in Jurnal Ekonomi, Jurnal Kalteng, Jurnal Nasional
0
SHARES
Share on FacebookShare on Twitter

PULANG PISAU, JurnalBorneo.co.id – Pundi-pundi rupiah akan mengalir kompetitif dari program Food Estate Kalimantan Tengah (Kalteng). Selain padi rawa, Food Estate diperkirakan akan menghasilkan beragam komoditi dengan nilai ekonomi menjanjikan hingga Rp14 Juta/Bulan/Orang. Produknya mulai dari hortikultira, peternakan, hingga perikanan. Dengan mengoptimalkan luas lahan 30 Ribu Hektar, integrasi beragam produk tersebut dipercaya membuat petani semakin sejahtera.

Perekonomian Kalteng juga dijamin semakin cerah seiring digulirkannya program Food Estate. Lokasinya berada di Desa Belanti Siam, Kecamatan Pandih Batu, Kabupaten Pulang Pisau, Kalteng. Launchingnya dilakukan langsung oleh Presiden RI Joko Widodo (Jokowi). Memiliki luas potensial 164,6 Ribu Hektar, Food Estate mengembangkan pendekatan pertanian dari Hulu-Hilir. Untuk luas fungsional sekitar 85,45 Ribu Hektar, lalu 79,1 Ribu Hektar adalah luas fungsional.

BeritaTerkait

Gubernur Agustiar Sabran: Huma Betang Night Wadah Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM

Kirab Harganas 2025 di Kalteng: Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Indonesia Emas

Kalteng Dorong Pemuda Jadi Penggerak Pembangunan Lewat KAMU FEST 4.0

“Dari awal program ini sangat bagus secara ekonomi. Ada banyak manfaat ekonomi yang didapat petani dan masyarakat dalam pengelolaan satu kawasan Food Estate. Semua potensi ini dikembangkan secara komprehensif dan terukur,” ungkap Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (SYL), Kamis (8/10/2020).

Munculnya Food Estate sebagai penopang pangan nasional memang menjanjikan secara bisnis. Mengembangkan komoditi padi, program Food Estate mengalokasikan luas lahan 10 Ribu Hektar. Rencana tanam hingga akhir 2020 diperkirakan menghasilkan luas lahan 8.708 Hektar. Untuk zonasi Kapuas, rencana tanamnya mencapai 13.999 Hektar dengan luas potensial 30 Ribu Hektar. Untuk komoditi padi akan mampu memberikan pendapatan Rp2 Juta/Bulan/Orang. Kapasitas produksinya dinaikan menjadi 6 Ton/Hektar dengan durasi panen 3 kali setahun.

“Food Estate akan menjadi sentra ekonomi baru bagi Kalteng bahkan Indonesia. Aktivitas pertanian dilakukan komprehensif dengan basis korporasi. Komoditasnya sangat beragam dengan value ekonomi besar. Intinya, Food Estate akan terus mendongkrak perekonomian masyarakat selain lumbung pangan nasional,” terang Syahrul lagi.

Diintegrasikan dengan komoditas lain, Food Estate Kalteng mengembangkan budidaya Itik. Spesies yang dikembangkan ada 2, yaitu Itik Alabimaster-2 Agrinak dan Itik Mojomaster-1 Agrinak. Itik Alabimaster-1 memiliki kemampuan produksi telur 128 Butir dengan berat 0,8 gram pada 6 bulan awal. Bila berumur setahun, produksinya menjadi 287 Butir/Ekor. Itik jenis ini mulai bertelur pada usia 177 Hari.

Profil kompetitif juga dimiliki Itik Mojomaster-1 yang mulai bertelur pada usia 120 Hari. Pada usia 6 bulan, Itik Mojomaster-1 menghasilkan telur 120 Butir/Ekor. Jumlahnya melonjak jadi 238 Butir/Ekor saat masuki usia 1 tahun. Berat telurnya mencapai 60,2 Gram/Butir. Saat berusia 1 tahun, Itik rata-rata dijual dengan harga Rp90 Ribu/Ekor. Itik dijual untuk dikonsumsi dagingnya.

Keuntungan ekonomi semakin besar karena harga telur Itik mencapai Rp2 Ribu/Butirnya. Untuk berat 1 Kg terdiri dari sekitar 20 butir telur Itik. “Integrasi Itik dan komoditi lain dalam Food Estate tentu menguntungkan. Ada banyak sekali lini pendapatan dengan nilai potensial yang dimiliki oleh petani. Dengan profil positif seperti ini, daerah lain di Indonesia bisa mencontohnya,” tegas Syahrul lagi.

Selain Itik, Food Estate juga mengembangkan produk perikanan. Jenis ikan yang dikembangkan adalah Lele (Clasias Gariepinus) dan Ikan Kapar Belmeah (Belontia Haseti). Ikan-ikan ini dipelihara pada karamba dengan ukuran 3 x 3 x 1,5 meter. Total ada 168 karamba yang sedang dikembangkan di irigasi sekunder. Dalam 1 karamba menghasilkan 500 ekor Lele besar.

Kompetitif dikembangkan, budidaya Lele memberikan banyak manfaat. Nilai ekonominya pun dihasilkan dari berat panen Lele sekitar 200 Gram/Ekor. Harga jualnya mencapai Rp20 Ribu/Kg dengan siklus panen 3 kali dalam setahun. Selain ekonomi, Lele juga memiliki kandungan gizi yang bagus. Ada Energi 240 Kkal, 17,57 Gram Protein, Lemak 14,53 Gram, hingga 13,6 Gram Asam Lemak Omega 3.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan SDM Pertanian (BPPSDMP) Dedi Nursyamsi juga menambahkan Food Estate didesain sebagai penghasil pendapatan yang komplek, apalagi pendekatannya secara korporasi. “Ada banyak manfaat ekonomi yang diraih, selain produktivitasnya. Selain kualitas, kami memang terus menaikan produktivitasnya melalui inovasi dan teknologi,” jelas Dedi.

Lebih lanjut dijelaskan, Food Estate juga mengembangkan budi daya Jeruk Siam Pontianak. Jeruk ini mampu menghasilkan 75-200 Kg/Pohon/Tahun. Umur panen idealnya berada pada 1,5 hingga 2 Tahun.

Sebagai strategi mengoptimalkan produktivitasnya, Kementan melalui BPPSDMP melakukan banyak pelatihan. Tema pelatihannya diantaranya Integrasi Padi-Kelapa Genjah-Itik. Pelatihan lainnya adalah Tumpangsari Padi-Kelapa Genjah.

“Impact Food Estate luar biasa. Dalam 3 tahun, pendapatan petani bisa meningkat 7 kali lipat. Semuanya sudah dihitung. Kami juga melakukan berbagai upaya untuk menaikan produktivitas dan kualitas produk-produk Food Estate. Kami akan terus support, termasuk penguatan Sumber Daya Manusia untuk melahirkan inovasi terbaik. Kalau Food Estate dikembangkan maksimal, tentu manfaatnya akan luar biasa,” tutup Dedi. (*red)

ShareTweetSendShare

Related Posts

Gubernur Agustiar Sabran: Huma Betang Night Wadah Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM

Gubernur Agustiar Sabran: Huma Betang Night Wadah Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM

Minggu 22 Juni 2025
Kirab Harganas 2025 di Kalteng: Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Indonesia Emas

Kirab Harganas 2025 di Kalteng: Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Indonesia Emas

Minggu 22 Juni 2025
Kalteng Dorong Pemuda Jadi Penggerak Pembangunan Lewat KAMU FEST 4.0

Kalteng Dorong Pemuda Jadi Penggerak Pembangunan Lewat KAMU FEST 4.0

Jumat 20 Juni 2025
Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung Ikuti Rakernas Forsesdasi 2025 di Jakarta

Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung Ikuti Rakernas Forsesdasi 2025 di Jakarta

Jumat 20 Juni 2025

Berita Terbaru

  • Gubernur Agustiar Sabran: Huma Betang Night Wadah Pelestarian Budaya dan Pengembangan UMKM Minggu 22 Juni 2025
  • Kirab Harganas 2025 di Kalteng: Bersama Cegah Stunting, Wujudkan Indonesia Emas Minggu 22 Juni 2025
  • Program MBG Stimulus Perputaran Ekonomi dan Buka Lapangan Kerja Baru Minggu 22 Juni 2025
  • Kalteng Dorong Pemuda Jadi Penggerak Pembangunan Lewat KAMU FEST 4.0 Jumat 20 Juni 2025
  • Plt Sekda Kalteng Leonard S Ampung Ikuti Rakernas Forsesdasi 2025 di Jakarta Jumat 20 Juni 2025


Next Post
Buruh Bangunan Jual Sabu, Begini Nasibnya Sekarang

Buruh Bangunan Jual Sabu, Begini Nasibnya Sekarang

© 2020 Jurnal Borneo

  • Tentang Kami
  • Kode Etik Jurnalistik
  • Pedoman Media Siber
  • Perlindungan Wartawan

Welcome Back!

Login to your account below

Forgotten Password?

Retrieve your password

Please enter your username or email address to reset your password.

Log In
No Result
View All Result
  • Beranda
  • Jurnal Utama
  • Jurnal Kalteng
    • Jurnal Palangka Raya
    • Jurnal Kapuas
    • Jurnal Katingan
    • Jurnal Gunung Mas
    • Jurnal Kotim
    • Jurnal Kobar
    • Jurnal Seruyan
    • Jurnal Lamandau
    • Jurnal Sukamara
    • Jurnal Barsel
    • Jurnal Bartim
    • Jurnal Barut
    • Jurnal Murung Raya
    • Jurnal Pulang Pisau
  • Jurnal Legislatif
    • DPRD Kalteng
    • DPRD Barito Utara
    • DPRD Kapuas
    • DPRD Kotim
    • DPRD Murung Raya
    • DPRD Seruyan
  • Jurnal Kalimantan
    • Jurnal Kalsel
    • Jurnal Kalbar
    • Jurnal Kaltim
    • Jurnal Kaltara
  • Jurnal Global
    • Jurnal Ekonomi
    • Jurnal Republik
    • Jurnal Humaniora
    • Etalase
    • Desa Wisata
  • Jurnal Justice
  • Jurnal Sport

Copyright © 2017 JNews.

Berita tahu setiap ada berita terbaru OK Tidak