Panas terik matahari yang menyengat, tidak menyurutkan langkah Saiful yang sehari-sehari dipanggil Kakek Ipul (70) untuk bekerja mencari nafkah. Di tengah pandemi virus Covid-19, pria asal Barabai, Kalimantan Selatan yang merantau sejak tahun 1978 ke Kalimantan Tengah ini tetap bersemangat meskipun bahaya terpapar virus Covid-19 selalu mengintai setiap saat.
Profesi menjaga parkir di kawasan Jalan Halmahera, Pasar Besar Palangka Raya, sudah menjadi pilihan Kakek Ipul bersama satu orang rekannya untuk mencukupi kebutuhan hidup sehari-hari. Sebelumnya, Kakek Ipul bekerja sebagai penarik becak, namun belakangan jasa pengguna becak menurun, diapun beralih profesi menjadi penjaga parkir.
Kakek Ipul mengaku, sejak penyebaran virus Covid-19 di Kota Palangka Raya pada awal Maret 2020 lalu, otomatis pendapatan mereka ikut menurun. Ini disebabkan sepinya masyarakat yang datang ke pasar dan lebih memilih berdiam diri dalam rumah. Kondisi tersebut berlangsung hingga saat ini. Apalagi kasus Covid -19 di Kalimantan Tengah dan Kota Palangka Raya, pada umumnya terus bertambah.
Kakek Syaiful yang tinggal di Kawasan Pelabuhan Rambang, Kota Palangka Raya ini harus berangkat pagi sekitar pukul 08.00 WIB menjaga parkir di kawasan Jalan Halmahera. “Pagi berangkat dan pulang pukul 14.00, bergantian sama teman,” kata Kakek Ipul saat ditemui, Sabtu (7/11).
Soal pendapatan, dia menceritakan sebelum adanya pandemi, pendapatan menjadi penjaga parkir ini bisa mencapai Rp100 ribu per hari, namun sekarang hanya memperoleh Rp50.000 an setiap harinya.
Pernyataan Kakek Ipul cukup beralasan, pasalnya di lokasi tersebut merupakan lokasi wisata kuliner dan oleh-oleh khas Kalimantan Tengah, seperti rumah makan, toko souvenir, serta toko oleh-oleh, sehingga adanya pandemi turut berdampak pada jumlah pengunjung yang datang.
Meski bekerja di tengah-tengah ancaman pandemi, Kakek Ipul dan rekannya mengaku sudah terbiasa. Bahkan saat pemerintah memberlakukan kebijakan New Normal, dan imbauan menerapkan protokol kesehatan (prokes), diapun ikut menerapkan hal itu, misalnya menggunakan masker setiap hari, serta mencuci tangan usai beraktivitas. “ Terpenting kami tetap menggunakan masker, dan di sini juga disediakan tempat cuci tangan,” terang Kakek Ipul.
Sekadar diketahui data terakhir Satuan Tugas Covid-19, Kalimantan Tengah yakni tanggal 6 November 2020 pukul 15.00 WIB, menyebutkan, angka penambahkan kasus di Kalteng terus mengalami penambahan yakni sebanyak 48 kasus dengan jumlah total 4473 orang, dengan rincian, dalam perawatan 324 orang, sembuh 3980, dan meninggal 160 orang. Kota Palangka Raya masih terbanyak yakni 1249 kasus, ada penambahan lima orang. Disusul kemudian Kabupaten Kotawaringin Barat dengan total 684 kasus, dan Kapuas dengan total 459 kasus. ***